Rabu, 10 Desember 2014

Konsep Sejarah dan Waktu



BAB I PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Sejarah merupakan  suatu kontinuitas dan berlangsung dalam hubungan kausal. Suatu peristiwa merupakan akibat dari peristiwa sebelumnya dan akan menjadi sebab dari peristiwa selanjutnya. Untuk memahami akibat peristiwa yang ada perlu dilandasi dengan pengetahuan sejarah dan konsep-konsep dasar sejarah menjadi dasar bagi pengetahuan itu.
Sejarah sesungguhnya melekat pada tiap benda, tiap diri makhluk, baik yang hidup dan tidak hidup, tiap fenomena di alam raya ini. Setiap benda, tiap diri, dan tiap fenomena tersebut memiliki riwayat, asal usul yang menyangkut proses, peristiwa dan waktu. Dengan perkataan lain, tiap apa  yang ada di alam raya ini memiliki sejarah masing-masing, atau paling tidakada riwayat asal-usulnya. Namun demikian, sejarah ini terutama ditujukan pada pembahasan hidup dan kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Dimensi waktu dalam sejarah sangat penting, karena peristiwa yang menyangkut manusia itu terjadi dan berlangsung dalam dimensi ruang dan waktu. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti kelangsungan (continuity). Atas kesadaran manusia, maka waktu dibagi menjadi tiga dimensi yaitu waktu yang lampau, waktu sekarang, dan waktu yang akan datang dalam satu kontinuitas. Oleh  karena itu, pembahasan sejarah di sini lebih menitikberatkan pada sejarah sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang dapat dikonsepkan sebagai ilmu sejarah serta keterkaitannya dengan waktu.


1.2    Rumusan Masalah

1.      Apa pengertian dan manfaat dari sejarah?
2.      Mengapa sejarah sangat berkaitan dengan waktu?
3.      Apa saja ruang lingkup sejarah?

1.3    Manfaat dan Tujuan

Tujuan  :

1.      Untuk mengetahui pengertain dan maanfaat dari keberadaan  ilmu sejarah
2.      Untuk mengetahui keterkaitan antara konsep sejarah dan konsep waktu
3.      Untuk mengetahui ruang lingkup dari sejarah

Manfaat  :

1.      Dapat mengetahui pengertian dan manfaat ilmu sejarah
2.      Dapat mengetahui kaitan konsep sejarah dan konsep waktu
3.      Dapat mengetahui penjelasan dan macam-macam ruang lingkup sejarah
4.      Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan sosial (IPS)

BAB II. ISI

3.1  Pengertian dan Manfaat Sejarah

Sebelum kita menelaah sejarah sebagai ilmu, dalam hal ini bidang ilmu dan ilmu-ilmu sosial, lebih dahulu kita akan menelaah apa sesungguhnya sejarah itu. Hugiono dan P.K. Poerwantana (1987:9) mendefinisikan sejarah sebagai berikut “Sejarah adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia, disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami”.
Sedangkan Sartono Kartodirdjo (1992:59) secara singkat mengkonsepkan Sejarah sebagai pelbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”. Dan pada sisi lain Ephrain Fischoff ( dalam Fairchild, H.P., dkk.: 1982:141) mengemukakan “Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode tertentu yang terpercaya”.
Berdasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan tadi, kunci dalam pengertian sejarah terletak pada masa lampau, baik berupa peristiwa, pengalaman kolektif maupun riwayat masa lampau tersebut. Sejarah secara sempit adalah sebuah peristiwa manusia yang bersumber dari realisasi diri, kebebasan dan keputusan daya rohani. Sedangkan secara luas, sejarah adalah setiap peristiwa (kejadian). Sejarah adalah catatan peristiwa masa lampau, studi tentang sebab dan akibat. Sejarah kita adalah cerita hidup kita.
Secara etimologi atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam istilah. Diantaranya kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon. Mereka mengenal juga kata syajarah annasab, artinya pohon silsilah. Pohon dalam hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/dinasti tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal. Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks/maju. Sejarah seperti pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil. Dalam bahasa Jerman, yaitu Geschichteberarti sesuatu yang telah terjadi. Dalam bahasa Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi. Dalam bahasa Inggris yaitu History, artinya masa lampau umat manusia. Kata History sebenarnya diturunkan dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya informasi/pencarian, dapat pula diartikan Ilmu.
Sejarah sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa karena:
1.   Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat di masa lampau.
2.   Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau.
3.  Peristiwa yang terjadi di masa lampau tersebut dapat dijadikan pedoman dan acuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa kini dan yang akan datang.
4.  Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat data-data dan fakta-fakta yang ada tetapi lebih memaknainya dengan mengetahui mengapa peristiwa tersebut terjadi.

Selain itu, terdapat beberapa manfaat dari sejarah, diantaranya :
a.       Sejarah sebagai ilmu
Sejarah adalah ilmu yang terbuka, artinya siapa saja dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah asal hasilnya dapat dipertanggungjawabkan sebagai ilmu. Keterbukaan itu diperkuat dengan adanya kenyataan bahwa sejarah menggunakan bahasa sehari-hari, tidak menggunakan istilah-istilah teknis.
b.      Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
Bersama dengan mitos, sejarah adalah cara untuk mengetahui masa lampau. Bangsa yang belum mengenal tulisan mengandalkan mitos dan bangsa yang sudah mengenal tulisan biasanya mengandalkan sejarah. Paling tidak ada dua sikap setelah orang mengetahui masa lampaunya, yaitu melestarikan masa lampau karena menganggap masa lampau itu penuh makna atau orang itu menolak.
c.       Sejarah sebagai pernyataan pendapat
Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan pendapat. Misalnya, di Amerika Serikat ada dua aliran yang sama-sama menggunakan sejarah untuk menyatakan pendapat yaitu konsensus dan konflik. Disebut konsensus, karena mereka berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada konsensus, dan para sejarawan selalu bersikap konformistis. Sebaliknya disebut konflik, karena menekankan seolah-olah dalam masyarakat selalu terjadi pertentangan dan menganjurkan supaya orang bersikap kritis dalam berpikir tentang sejarah. Misalnya, perang saudara di Amerika adalah persengkongkolan kaum industrialis dengan kaum politisi.
d.      Pendidikan moral
Jika pendidikan moral harus berbicara tentang benar dan salah dan sastra hanya tergantung pada imajinasi pengarang, maka sejarah harus berbicara dengan fakta. Fakta sangat penting dalam sejarah, tanpa fakta tidak boleh bersuara. Misalnya, benarkah secara historis bahwa semua bupati sebagai bangsa terjajah itu baik? Sebaliknya, benarkah semua residen sebagai penjajah itu buruk perlakuannya terhadap pribumi. Jawaban itu harus dilengkapi dengan fakta.
e.       Sejarah sebagai pendidikan perubahan
Pendidikan perubahan diperlukan oleh para politisi, ormas-ormas, usaha-usaha, bahkan pribadi-pribadi. Dalam era global sekarang ini tidak ada yang lebih cepat dari pada perubahan. Misalnya, kaum politisi yang tidak dapat mengantisipasi gelagat perubahan akan ketinggalan. Untuk dapat melestarikan kepemimpinan, perlu diketahui perubahan apa yang sedang dialami oleh para pengikutnya. Salah satu definisi sejarah adalah ilmu tentang perubahan akan banyak membantu. Sejarah bisa relevan dengan perubahan asalkan tidak mempelajari waktu yang terlalu jauh. Misalnya, Anda jadi politisi yang mengurusi kota. Anda pasti mencatat bahwa perubahan itu disebabkan karena dampak kemajuan. Dengan melihat masa lalu kota lain yang lebih besar, Anda dapat mengetahui apa yang sedang terjadi.
f.       Sejarah sebagai pendidikan keindahan
Coba Anda bayangkan bahwa Anda adalah serdadu-serdadu Belanda di benteng Makasar atau Jakarta waktu masih bernama Batavia atau Anda sedang berkunjung ke monumen pertempuran betapa sulitnya melawan peluru dengan bambu runcing? Bagaimana perasaan Anda jika sedang membaca buku tentang Perang Diponegoro, Perang Paderi, dan Perang Aceh? Dengan sejarah mengajarkan itu semua. Anda diminta untuk membuka hati dan perasaan. Pengalaman estetik akan datang melalui mata waktu kita antara lain datang ke monumen, candi, istana, dan membaca.

Secara singkat, sejarah itu berkenaan dengan peristiwa masa lampau tentang kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Dalam konteks tadi, peristiwa atau pengalaman kolektif atau riwayat masa lampau itu, tidak hanya digambarkan ataupun dinarasikan sebagai suatu fakta, melainkan ditafsirkan dan dianalisis, bahkan juga diteliti dengan menerapkan metode tertentu yang sesuai. Oleh karena itu, sejarah ini tidak hanya sebagai pengetahuan, melainkan memenuhi syarat juga sebagai bidang ilmu. Dalam hal ini termasuk bidang ilmu sosial.
Secara objektif, suatu peristiwa ataupun pengalaman hidup di masa lampau tidak dapat diulang kembali. Namun dengan menerapkan suatu metode, peristiwa atau pengalaman tersebut dapat direkonstruksi, disusun kembali. Secara murni, tentu saja hasil rekonstruksi itu tidak merupakan duplikat sebagai mana aslinya. Ungkapan sejarah berulang dan mengambil pelajaran dari sejarah, hal tersebut merupakan kesadaran dari kita manusia bahwa hal-hal tertentu sebagai pengalaman masa lampau, mungkin terjadi atau berulang untuk diwaspadai, khususnya berkenaan dengan peristiwa-peristiwa yang membawa laknat bagi kehidupan umat manusia. Sedangkan peristiwa masa lampau itu, tidak akan mungkin terulang kembali. Apa yang telah terjadi, telah menjadi fakta sejarah. Sebagai suatu kesadaran, kita wajib waspada terhadap pengalaman sejarah yang membawa laknat bagi kehidupan dan kesejahteraan umat manusia.
Suatu makna yang berharga, dengan mempelajari peristiwa dan pengalaman masa lampau dan dihubungkan dengan kejadian serta pengalaman aktual hari ini, kita dapat mengetahui dan mengkaji perkembangan. Dan dari perkembangan tersebut, kita dapat memprediksi kejadian-kejadian masa yang akan datang. Dengan menelaah sejarah pertumbuhan (penduduk, produksi, perluasan kota), mulai masa lampau sampai saat ini, kita dapat memprediksi atau .paling tidak melihat kecenderungan masa yang akan datang. Dalam hal ini, belajar, mempelajari dan mengkaji sejarah, bukan merupakan kegiatan yang statis, malah justru merupakan suatu telaahan yang dinamis ke masa yang akan datang. Hanya tinggal bagaimana Anda dan kita semua sebagai guru IPS mengajarkan dan membelajarkannya, agar belajar sejarah itu sebagai kegiatan dinamis yang jauh dari menjemukan. Bahkan justru sebaliknya merupakan hal yang sangat menarik minat yang berkesinambungan.

3.2  KONSEP DASAR SEJARAH

Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau. Sejarah mempunyai sifat yang khas dibandingkan dengan ilmu yang lain, yaitu:
1.      Adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu atau kronologis.
2.   Peristiwa  sejarah menyangkut tiga dimensi waktu yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
3.      Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari peristiwa tersebut
4.   Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (merupakan hipotesis) yang akan gugur apabila ditemukan data pembuktian yang baru.

Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi, masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga, sejarah dapat digunakan sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa yang akan datang.
Masa Lampau merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa dan masa lampau itu selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu, ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what, why, dan how.
Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsur penting dalam sejarah yang menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.
Sejarah sebagai bidang ilmu sosial, memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinya, dan yang dapat dibina pada diri kita masing-masing, terutama pada diri peserta didik. Konsep-konsep dasar itu adalah Waktu, Dokumen, Alur peristiwa dan Kronologi, Peta, Tahap-tahap peradaban, Ruang, Evolusi, dan Revolusi.
Bahwa waktu merupakan konsep dasar pada sejarah, peristiwa itu tidak dapat dikatakan sebagai fenomena dan fakta sejarah jika tidak dinyatakan waktu terjadinya, terutama waktu yang menunjukkan waktu masa lampau. Waktu terutama waktu yang telah lampau, menjelaskan sifat, bobot dan warna peristiwa yang bersangkutan. Peristiwa sejarah, dapat dinyatakan sebagai sejarah apabila terkait dengan waktu ini.
Konsep yang paling melekat dengan waktu adalah ruang meskipun secara karakteristik konsep ruang lebih mendekat dengan geografi. Pada abad XVIII, seorang ahli filsafat Jerman mengemukakan bahwa sejarah dengan geografi merupakan ilmu dwi tunggal, artinya penelaahan sesuatu peristiwa berdasarkan dimensi waktunya, tidak dapat dilepas dari ruang waktu terjadinya. Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedang geografi merupakan petunjuk di mana peristiwa itu terjadi. Kesatuan kedua konsep tersebut, memberikan petunjuk tentang karakter peristiwa yang ditelaah. Oleh karena itu, peta menjadi alat bantu tentang lokasi sesuatu peristiwa itu terjadi.
Selanjutnya, konsep alur peristiwa tidak lain adalah suatu rentetan peristiwa atau rentetan pengalaman sejarah masa lampau berdasarkan urutan waktu terjadinya. Atau dengan ungkapan konsep yang lain yaitu kronologi peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau. Konsep alur peristiwa dan kronologi, mengungkapkan dinamika peristiwa atau pengalaman sejarah dari waktu ke waktu yang menunjukkan perkembangan serta perubahannya. Penerapan dan pengungkapan peristiwa berdasarkan konsep alur peristiwa serta kronologi waktunya, selain dapat mengungkapkan prosesnya, juga dapat mengungkapkan kecepatan proses tersebut apakah peristiwa atau pengalaman sejarah itu berlangsung lambat ataukah cepat. Jika peristiwa itu berlangsung sangat cepat dapat kita sebut revolusi, sedangkan bila sangat lambat, kita sebut evolusi. Dengan demikian, konsep revolusi juga merupakan suatu kata kunci yang dapat diterapkan dalam telaah sejarah.
Dalam alur peristiwa yang menelaah sejarah kebudayaan secara evolusi, kita juga dapat mengungkapkan tahap-tahap peradaban sebagai perkembangan teknologi dan kemampuan teknologi masyarakat manusia dari waktu ke waktu. Perkembangan masyarakat dari mulai tahap peramu sederhana, ke peramu lebih maju, selanjutnya ke tahap cocok tanam sederhana, dan kemudian ke masyarakat pertanian maju, merupakan tahap-tahap peradaban masyarakat berdasarkan penguasaan teknologi sertai sekaligus juga tahap ekonominya. Konsep tahap-tahap peradaban ini dalam penerapan telaahan sejarah, merupakan suatu metode yang dapat mengungkapkan perkembangan serta kemajuan sesuatu masyarakat. Dengan menerapkan pendekatan sesuai dengan konsep tahap-tahap peradaban, kita dapat merumuskan suatu generalisasi bahwa bagaimanapun sederhananya masyarakat, tidak ada yang mandeg budayanya, melainkan selalu mengalami perkembangan dan kemajuan. Yang berbeda terjadi di antara suatu masyarakat. dengan masyarakat lainnya, terletak pada kecepatannya.
Dengan memperhatikan dan menelaah uraian yang baru kita bahas, Anda selaku guru IPS, dapat menyimpulkan bahwa konsep-konsep dasar tersebut tadi, jalin-menjalin dalam peristiwa dan pengalaman masa lampau sebagai suatu deskripsi serta alur sejarah. Berdasarkan analisis atau kronologi tersebut dari masa lampau sampai saat ini, Anda akan mampu memprediksi suatu peristiwa, pengalaman atau proses kehidupan manusia di hari-hari mendatang. Paling tidak Anda dapat memperhitungkan kecenderungannya. Di sini makna kita mempelajari dan menganalisis sejarah. Analisis kecenderungan berupa konsep Megairends dari J. Naisbitt dan future shocks dari A. Toffler yang terkenal itu, tidak lain adalah analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan datang. Jika ada pihak yang beranggapan bahwa mempelajari sejarah itu merupakan suatu kajian yang statis, hal itu tidak benar. Justru analisis sejarah itu suatu analisis yang dinamis.

3.3  SEJARAH BERKAITAN DENGAN WAKTU

Waktu (time) merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang (space), kegiatan manusia (human activity). Perubahan (change) dan berlanjut. Waktu merupakan unsur penting dari sejarah yaitu kejadian masa lalu. Dengan kata lain waktu merupakan konstruksi gagasan yang digunakan untuk memberi makna dalam kehidupan di dunia. Manusia tak dapat dilepaskan dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri.
Tiap masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Contoh : masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang.

Berikut beberapa jenis waktu yang berkaitan dengan sejarah :

1.  Periodisasi
Periodisasi adalah pembabakan masa atauwaktu yang digunakan untuk mengetahui berbagai peristiwa dalam sejarah. Periodisasi yang dibuat para ahli tentang suatu peristiwa yang sama dapat berbeda-beda bentuknya dikarenakan alasan pribadi atau subyektif. Periodisasi/pembabakan waktu sejarah Indonesia menurut Dr. Kuntowijoyo dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah, dibagi menjadi 4 periode, yaitu: zaman prasejarah, zaman kuno, zaman Islam, dan zaman modern. Periodesasi dimaksudkan untuk mempermudah dalam memahami peristiwa-peristiwa sejarah. Contoh periodesasi sejarah , misalnya sejarah Indonesia.
Untuk mempermudah memahami perkembangan sejarah Indonesia, maka sejarah Indonesia disusun dalam periodesasi sebagai berikut:
1)      Prasejarah (jaman batau dan jaman logam )
2)      Masuk dan berkembangnya pengaruh budaya India
3)      Masuk berkembangnya islam
4)      Zaman colonial
5)      Zaman pendudukan jepang
6)      Revolusi kemerdekaan
7)      Masa orde lama
8)      Masa orde baru
9)      Masa reformasi Tujuan di buatnya periodisasi bukan berarti memutuskan peristiwa yang satu dengan yang lainnya , karena dalam sejarah aspek kesinambungan dan kontinuitas merupakan suatu hal yang pokok

2.    Kronologi
Kronologi adalah istilah yang artinya diambil dari kata krono/chrono yang artinya waktu dan -logi yang artinya ilmu maka disimpulkan kronologi adalah ilmu yang mempelajari waktu atau sebuah kejadian pada waktu tertentu. Dengan kata lain kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Kronologi berdasarkan hari kejadian atau tahun terjadinya peristiwa sejarah. Tujuan dibuatnya kronologi dalam sejarah adalah agar penyusunan berbagai peristiwa sejarah dalam periodisasi tertentu tidak tumpangtindih atau rancu dengan metode lainnya . Kronologi sejarah berarti sesuai dengan urutan waktu kejadian dari peristiwa sejarah tersebut , sehingga tidak berlangsung secara loncat-loncat . Walaupun demikian susunan kejadian berdasarkan urutan waktu tersebut harus tetap berkisinambungan dan menunnjukan kuasalitas (sebab-akibat) . Penyusunan peristiwa berdasarkan urutan waktu tanpa adanya hubungan sebab akibat dinamakan kronik , bukan sebagai sejarah.
Manfaat kronologi adalah:
1)      Dapat membantu menghindarkan kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah.
2)      Dapat merekonstruksi peristiwa sejarah dimasa lalu berdasarkan urutan waktu.
3)      Dapat menghubungkan dan membandingkan kejadian sejarah di tempat lain dalam waktu yang sama.

4.    Kronik
Kronik adalah catatan tentang waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah. Tujuan Kronik yaitu:
1)      Membantu menghindarkan terjadinya kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah.
2)   Merekonstruksi peristiwa sejarah dimasa lalu berdasarkan urutan waktu dengan tepat.
3)      Menghubungkan dan membandingkan kejadian sejarah di tempat lain dalam waktu yang sama.

2.4  Ruang Lingkup Sejarah

Voltair adalah seorang tokoh yang dianggap orang pertama yang meletakkan dasar-dasar metodologi sejarah modern. Selain itu, voltair menjadi orang pertama yang menganjurkan perluasan cakrawala penulisan sejarah “global” dan “thematic”. Hasil yang pertama adalah penulisan sejarah dunia dimana penelitian dan penulisan sejarah tidak lagi terbatas di eropa saja tetapi sudah meluas keseluruh dunia. Yang kedua menghasilkan tulisan-tulisan sejarah tematis diantaranya sejarah diplomasi, sejarah militer, sejarah kebudayaan, sejarah kesenian, sejarah intelektual, sejarah ekonomi, sejarah sosial, dan masih banyak lagi.
Sehubungan dengan ruang lingkup diatas, maka kajian sejarah pada garis besarnya dapat dibagi dua bidang yaitu menurut wilayah ge9ografis dan tema. Menurut geografis dekenal dengan sejarah asia, sejarah afrika, sejarah eropa, sejarah amerika, dan sejarah australia.
Pembagian sejarah menurut tema sebenaranya menunjukkan aspek-aspek kegiatan utama masnusia yang dianggap paling menonjol. Berikut penjelasan dari pembagian sejarah berdasarkan tema :
1.    Sejarah budayawan adalah bagian dari sejarah umum yang mengkaji perkembangan sejarah dari bangsa-bangsa yang belum mengenal tulisan baik sekarang maupun dahulu. Untuk memahami perkembangan kebudayaan, sejarawan perlu mendapatkan data non-budaya seperti perubahan-perubahan lingkungan hidup, diferensiasi ras manusia sebagai akibat dari isolasi dan faktor-faktor demografi lama. Hal itu dikaraenakan sejarawan sangat tergantung dengan sumber-sumber non budayawan daripada dokumen, maka mereka memberi perhatian lebih kepada pelaku-pelaku individu maupun  kelompok. Selain hal tersebut masih dapat ditambahkan sejarah desa, kota, kabupaten dan profinsi termasuk juga pembagian demografis. Bahan dapat diperoleh melalui lisan, arkeologi, perbandingan bahasa, hubungan budaya dan rekonstruksi sistem sosial.
2.   Sejarah sosial adalah studi tentang struktur dan proses aksi dan interaksi manusia yang telah terjadi dalam hubungan sosial budaya pada masa lalu yang tercatat. Sumber sejarah sosial sangat beragam seperti laporan resmi, dokumen pengadilan, pamflet, benda seni, grafiti, karya sastra dan artefak. Salah asatu materi yang penting adalah surat pribadi, buku harian dan jurnal yang menyingkap betapa dalam dan rincinya bagian-bagian yang paling pribadi dari pengalaman manusia. Sejarah sosial sangat dekat dengan sosiologi.
3.    Sejarah intelektual adalah catan-catan tentang pemikiran manusia atau gagasan dari manusia. Bahan yang penting dari sejarah ini adalah hasil karya ahli filsafat, seniman, pengarang, ilmuwan, yang tercatat dalam karya mereka dan tercatat dalam sejarah khusus disiplin tertentu seperti filsafat, sastra, agama serta ilmu seni. Sejarah intelektual bukan hanya rangkuman dari maeri tetapi mencoba menuruti dan memahami persebaran dari ide kepada suatu masyarakat tertentu. Sejarah intelektual juga mempelajari mengenai hubungan antara ide tersebut dengan dorongan-dorongan, minat faktor-faktor non intlektual dalam psikologi idividu dan sosial.
4.   Sejarah ekonomi adalah pelaksanaan ekonomi pada masa lampau. Perhatian dari sejarah ini adalah isu pertumbuhan, kemacetan, kemunduran ekonomi, kesejahteraan kelompok, dalam ekonomi perubahan. Perbedaan sejarah ekonomi dengan disiplin ekonomi adalah perhatian yang lebih terhadap permasalahan ekonomi pada masa lampau.
5.   Sejarah bisnis adalah semua kegiatan usahawan masa lalu. Perhatian utama adalah pengambilan keputusan oleh individu-individu yang mencari keuntungan pribadi melalui produksi barang dan jasa. Asumsi utama adalah orang sangat menyukai tentang kemerdekaan untuk berkehendak dan oleh sebab itu keputusan-keputusan pribadinya mempengaruhi jalannya suatu kejadian (sejarah). Dari sini, ditarik kesimpulan bahwa keputusan manusia dengan mencari keuntungan, telah memberntuk secara berarti arus perbedaan ekonomi dan sosial selama periode yang lama di seluruh dunia. Dalam dunia bisnis perubahan dipandang sebagai kejadian terus menerus, sifatnya berkaitan dan beragam, yang semuanya atas inisiatif orang. Melalui keputusan yang kompleks, para usahawan telah dianggap menyumbang bersama dengan individu dan kelompok lain dalam masyarakat sebab timbulnya perubahan-perubahan dalam lingkungan mereka, baik di dalam maupun diluar lembaga.


DAFTAR PUSTAKA

Buku
Taneo, S. P. 2008. Kajian IPS SD. Jakarta: Depdiknas.
Hasan. 1985. Konsep dasar ilmu pengetahuan sosial. Jakarta. Universits terbuka.
Internet
Sejarah, Serba. 2011. Mengenal sejarah. http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/mengenal-sejarah.html .

1 komentar: