Jumat, 12 Desember 2014

Keterampilan Membaca



BAB I. PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Kehidupan tidak dapat lepas dari namanya membaca. Apalagi pada zaman sekarang ini. Zaman modern dengan segala kecanggihan tekhnologi yang berkembang sangat pesat. Membaca tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam perjalanan menuju ke suatu tempat, manusia dituntut untuk membaca arah jalan. Mahasiswa untuk belajar, dituntut lebih banyak membaca. Media sosial juga menuntut manusia untuk dapat membaca. Semua kegiatan berhubungan dengan kemampuan mambaca. Dari uraian di atas, dapat disimpulakan mengapa kemampuan membaca sangat penting bagi manusia.
Membaca merupakan aktivitas yang dapat dikatakan rumit, karena seseorang membaca tidak hanya melafalkan bacaan, tetapi melibatkan kemampuan, berfikir, memahami, dan mengingat apa yang sedang dibaca. Dari pengertian tersebut maka terdapat anggapan bahwa membaca merupakan sesuatu yang membosankan, sesuatu yang sulit, dan suatu aktivitas yang menjenuhkan. Jika seseorang membaca dengan seksama, dan disertai teknik membaca yang tepat, maka anggapan tersebut tidak akan berlaku. Dilain sisi, banyak orang tidak mengetahui manfaat yang  diberikan ketika membaca. Jika seeorang mengetahui betapa besar manfaat yang didapatkan dengan membaca, mitos bahwa membaca merupakan aktivitas yang membosankan akan hilang. Untuk itu, akan dijelaskan mengenai kemampuan membaca pada bab berikutnya.

1.2  RUMUSAN MASALAH
              1. Apa pengertian dan manfaat dari membaca?
              2. Bagaimana proses seseorang dapat memiliki kemampuan membaca yang baik?

1.3  TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan :
              1. Untuk menegetahui pengertain dan manfaat dari membaca.
        2. Untuk mengetahui bagaimana proses membaca yang baik.
              3. Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan


Manfaat :
              1. Dapat mengetahui pengertian dan manfaat dari membaca.
              2. Dapat mengetahui bagaiman proses membaca yang baik.
              3. Dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan

BAB II. ISI
2.1  PENGERTIAN DAN MANFAAT MEMBACA
Banyak anggapan bahwa membaca merupakan aktivitas yang paling tidak disukai oleh beberapa orang. Seperti halnya pengertian membaca menurut Soedarmo ( speed reading, 2007:4) membaca adalah aktivitas yang kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Hal tersebut meliputi orang harus menggunakan pengertian, mengamati, memahami dan mengingat-ingat. Seseorang tidak dapat membaca dengan hanya menggerakkan mata atau tanpa menggunakan pikiran. Pemahaman dan kecepatan membaca menjadi sangat tergantung pada kecakapan dalam menjalankan setiap organ tubuh yang diperlukan untuk membaca.
Pengertian lain dari membaca adalah suatu aktivitas yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan tetapi juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik dan metakognitif. Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca mencakup aktivitas pengenalan kata pemahaman literal, interpretasi, membaca kritis, dan membaca kreatif. Membaca sebagai proses psikolinguistik, skemata membaca membantu membangun makna, sedangkan fonologis, semantik dan fitur sintaksis membantunya mengomunikasikan dan menginterpretasikan pesan-pesan. Proses metakognitif melibatkan perencanaan, pembetulan suatu strategi, pemonitoran, dan pengevaluasian. Pembaca pada tahap metakognitif mengidentifikasi tugas membaca untuk membentuk strategi yang sesuai, memonitor pemahamannya, dan menilai hasilnya. Sejalan dengan pengertian di atas, terbukti pada kehidupan saat ini, banyak orang yang tidak suka membaca dan beranggapan bahwa membaca adalah pekerjaan yang berat, menjemukan dan menghabiskan waktu.
Pengertian membaca menurut Klein (Farida Rahim, 2005: 3) mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup membaca merupakan suatu proses,  membaca adalah strategis, dan membaca merupakan interaktif.
Membaca merupakan suatu proses dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Membaca adalah strategis diartikan bahwa pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika membaca. Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. Membaca merupakan interaktif adalah keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada konteks. Orang yang senang membaca teks yang bermanfaat akan menemui beberapa tujuan yang ingin dicapainya. Teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami (readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.
Definisi membaca dalam KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia)  membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yg tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), selain itu membaca juga diartikan sebagai mengeja atau melafalkan apa yg ter-tulis, mengucapkan, meramalkan dan menduga.
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa membaca  merupakan proses pengolahan bacaan yang kompleks dan rumit dengan tujuan memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan.
Banyak manfaat yang akan kita dapat dari aktifitas membaca. salah satunya yaiut menambah wawasan ilmu pengetahuan seseorang. Menurut tarigan (1994:9) bahwa tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi mencakup isi, memahami makna bacaan. Selain itu, tujuan utama dalam membaca adalah untuk :
1.      Memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta
2.      Memperoleh ide-ide utama
3.      Mengetahui urutan atau susunan suatu bacaan
4.      Menyimpulkan
5.      Mengelompokkan
6.      Menilai dan mengevaluasi
7.      Membandingkan atau mempertentangkan

Manfaat membaca dalam kehidupan sehari-hari:
1.     Membaca membangun pondasi yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2.   Senang membaca meningkatkan kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkaya kosa kata dan kekuatan kata-kata.
3.    Membaca mencegah rabun mata, karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata.
4. Membaca mencegah kepikunan karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar,mengaktifkan, dan menyegarkan pikiran.
5.      Kegemaran membaca membantu meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi.
6.   Membaca membantu memperbaiki rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi, dan meningkatkan kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun.
7.   Membaca membentuk karakter dan kepribadian, sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan, “Apa yang kita baca sekarang, seperti itulah kita 20 tahun yang akan datang”.
8.    Membaca menjadikan kita lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.

2.2  KEMAMPUAN MEMBACA YANG BAIK
Kemampuan membaca sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Banyak membaca maka kesuksesan akan mudah diraih. Banyak orang sukses dan cerdas karena kecintaan mereka membaca buku dan belajar. Oleh sebab itu tingkatkan intensitas membaca terutama di waktu senggang. Seseorang dianggap mampu membaca apabila dapat melafalkan bacaan, memahami bacaan, dan mengingat bacaan tersebut.
Seseorang dapat membaca suatu bacaan dengan baik jika mampu mengenal kata atau kalimat yang terdapat dalam bacaan, menghubungkan makna yang ada dalam bacaan, dan dapat membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarakan pada pengalamannya. Terdapat empat jenis proses membaca yang baik yaitu membaca literla, membaca interpretasi, membaca kritis, dan membaca kreatif. Keempat jenis membaca tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
1.      Membaca literal
Membaca literal adalah membaca pemahamn yang paling dasar diantara keempat jenis membaca. Menurut Syafi’i (2001) manyatakan bahwa membaca secara literal adalah keterampilan memahami isi bacaan sebagaimana tertulis dalam pemahaman arti kata, kalimat, serta paragraf dalam kalimat. Pemahaman ini hanya menuntut kemampuan ingatan yaitu ingatan mengenai apa yang tertulis dalam suatu teks bacaan. Oleh karena itu, membaca literal merupakan kemampuan membaca mengenal dan menangkap bahan bacaan yang tertera secara tersurat. Artinya pembaca hanya menangkap informasi yang terletak secara literal atau tampak jelas dalam bacaan.
Berikut ciri-ciri dari mambaca literal :
a.      Merupakan jenis kemampuan membaca
b.      Keberhasilan membaca diukur dari kemampuan yang paling rendah
c.     Ketika proses membaca berlangsung, pembaca tidak melibatkan proses membaca kritis
d.     Pembaca hanya menerima apa adanya tentang apa yang dikatakan oleh pengarang
e.    Saat berakhirnya kegiatan membaca pembaca hanya mengingat apa yang dikatakan oleh pengarang
f.      Pembaca abersikap pasif
g.    Membaca literal hanya terbatas, pada aspek wacana tersurat, artinya berapa banyak mengingat kembali apa yang dikatakan pengarang yaitu dengan menjawab pertanyan mengenai apa, siapa, kapan dan dimana.
Untuk meningkatkan kemampuan membaca , ada beberapa sub keterampilan yang perlu dilatihkan dalam keterampilan membaca literal, yaitu:
a.       Keterampilan mengenal kata
b.      Keterampilan mengenal kalimat
c.       Keterampilan mengenal paragraf
d.      Keterampilan mengenal unsur detail
e.       Keterampilan mengenal unsur perbandingan
f.       Keterampilan mengenal unsur urutan
g.      Keterampilan mengenal unsur hubungan sebab-akibat
h.      Keterampilan menjawab pertanyaan, seperti apa, siapa, dimana, dan kapan
i.        Keterampilan menyatakan kembali unsur perbandingan
j.        Keterampilan menyatakan kemabali unsur urutan
k.      Keterampilan menyatakan kembali unsur sebab akibat
Kriteria pemahaman literal menurut syafi’i adalah kriteria yang digunakan untuk dapat memperolah pemahaman literal antara lain dengan menggunakan pertanyaan yang berhubungan dengan ingatan, seperti : pertanyaan tentang fakat-fakta dan detail bacaan, peristiwa dari urutan kejadian, mengenal hal-hal penting yang sering diulang dalam  bacaan, mengecek makna yang sesuai, dan pertanyaan tentang ide pokok kalimat dan paragraf.
Pembelajaran membaca disekolah terdiri dari emapat aspek yaitu, keterampilan membaca, keterampilan menyimak, keterampilan menulis dan keterampilan berbicara. Tujuan keterampilan membaca menurut syafi’i adalah agar siswa mampu memahami pesan yang disampaikan melalui medium bahasa tulis dengan cermat dan tepat. Kecepatan dan ketepatan dalam memahami pesan komunikasi itu sangat penting dalam membaca.
Sasaran dari tujuan membaca tersebut dalam rangka melatih siswa mengasai keterampilan khususnya membaca, seperti mengenal dan menguasai sistem tulisan, mengenal dan menggunakan kata sesuai dengan artinya, memahami arti secara eksplisit dalam bacaan / pemahamn secara literal, memahami berbagai hubungan dalam berbagai macam kalimat, memahami ide pokok informasi yang penting, dan menjelaskan ide pokok dan ide penjelas.
Selanjutnya untuk mendorong pemahamn terhadap aktivitas membaca siswa guru dapat memberi prioritas mengenai teks yang akan dibaca seperti mengaitkan pengetahuan yang telah dimiliki dan dihubungkan dengan teks atau membantu siswa menambah pengetahuan dengan latar yang sama dengan teks yang dibaca. Dalam pembelajarannya guru dapat menggabungkan aktivitas-aktivitas prabaca, saat baca, dan pasca baca ke dalam pembelajaran membaca.
Berikut merupakan contoh kegiatan membaca itu dapat ditampilkan dalam kegiatan berikut ini. Coba anda baca tulisan dibawah ini.
Bu, sudah pukul 07.00!
Kita semua yakin dan paham benar arti atau makna tulisan tersebut. Namun apakah maksud dari tuturan tersebut? Coba anda pikirkan, bayangkan konteks (tempat, partisipannya dan gaya pengungkapannya). Yakinkah maksudnya? Bila konteksnya memungkinkan, maksud tuturan tersebut bisa saja :
a.       “Bu, cepat-cepat nanti terlambat”.
b.      “Bu, saya diantar”.
c.       “Bu sarapannya segera disiapkan”.
d.      “Bu, saya tidak sempat makan pagi”.
e.       “Bu, cepat bangun”.
f.       “Bu kita cepat pulang, kasian anak-anak”.
2.      Membaca interpretasi
Interpretasi adalah untuk mengetahui isi bacaan tidak secara langsung dinyatakan dalam teks bacaan. Interpretasi meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut : menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami hubungan sebab akibat, membuat perbandingan-perbandingan, dan menemukan hubungan-hubungan baru antara fakta-fakta dalam bacaan.
Untuk mencapai sasaran membaca dalam hati, anak-anak sekolah hendaknya memperhatiakn hal-hal berikut :
a.    Bacaan dilaksanakan tanpa adanya suara, tanpa adanya gerakan-gerakan bibir, yaitu komat-kamit seperti berdo’a  dan tanpa berbisik. Perilaku tersebut akan sangat mengganggu perolehan maksud bacaan.
b. Bacaan dilaksanakan tanpa adanya gerakan-gerakan kepala, misalnya mengangguk-angguk karena puas atau setuju dengan isi bacaan, gerakan kepala geleng-geleng karena kurang setuju dengan isi bacaan atau mengaguminya. Disamping gerakan kepala, gerakan jari mengikuti tulisan juga akan memperkecil perolehan inti bacaan.
c.   Jangan memikirkan isi bacaan, seandainya isi tersebut tidak berkenan di hati. Apabila hal itu terjadi, akan secara otomatis kegiatan membaca akan terganggu, justru akan terhenti.
d.      Pembaca memahami isi bacaan di baca dalam hati
e.       Pembaca sebaiknya berkonsentrasi baik kondisi fisik maupun mentalnya.
f.       Pembaca dapat mengungkapkan kembali sisi bacaan baik lisan maupun tulisan.
3.      Membaca kritis
Membaca kritis adalam membaca dalam bentuk memberikan reaksi terhadapa bacaan secara personal., berupa pertimbangan-pertimbangan terhadap kualitas bacaan, ketepatan dan ketelitian bacaan, dan logika yang dikatakan oleh penulis. Dalam hal ini pembaca tidak saja menginterpretasikan maksud penulis melainkan juga menyampaikan penilaian terhadap apa yang ditulis oleh penulis.  Pemahamn kritis ditandai oleh kemampuan mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan makna bacaan, baik makna tersirat maupun makna tersurat, melalui tahap mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis dan menilai. Mengolah secara kritis artinya dalam proses membaca seseorang tidak hanya menagkap makna yang tersurat tetapi menemukan makna antar baris dan makna dibalik garis.
Ciri ciri dari pembaca kritis yaitu :
a.       Dalam kegiatan membaca sepenuhnya melibatkan kemampuan berfikir kritis
b.      Tidak bagitu saja menerima apa yang dikatakn pengarang
c.       Membaca kritis adalah usaha mencari kebenaran yang hakiki
d.      Membaca kritis selalu terlibat dalam permasalah mengenai gagasan
e.       Membaca kritis adalah mengolah bahan bacaan bukan mengingat dan menghafal
f.       Hasil membaca untuk dingat dan diterapkan bukan dilupakan
Banyak hal yang termasuk dalam membaca kritis. Keterampilan-keterampilan ini berkaitan dengan usaha yang berkaitan dengan cara menemukan makna yang tesirat dalam suatu bacaan. Beikut merupakan jenis dari membaca kritis :
a.       Keterampilan menilai suatu keutuhan gagasan
b.      Keterampilan menemukan unsur propaganda
c.       Keterampilan mengikuti petunjuk
d.      Keterampilan membedakan realitas dan fantasi
e.       Keteramapilan membedakan opini dan fakta
f.       Keterampilan memprediksi atau menduga dampak
g.      Keterampilan menemukan tujuan pengarang
h.      Keterampilan ,membuat kesimpulan
i.        Keterampilan menemukan suasana
j.   Keterampilan menemukan unsur urutan, unsur perbandingan dan unsur sebab akibat yang terkait
k.      Keterampilan menemukan ide pokok yang tersurat
l.        Keterampilan menemukan keterampilan faktual
m.    Keterampilan menilai kelengkapan suatu gagasan
n.      Keterampilan menilai kesesuaian antar gagasan
o.      Keterampilan keruntutan antar gagasan
p.      Keterampilan kesesuaian antara judul dan isi bacaan
q.      Keterampialn membauat kernagkan bahan bacaan
r.        Keterampilan menemukan cara karya sastra
4.      Membaca kreatif
Tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang adalah kemamuan memabaca kreatif. Artinya, seorang pembaca yang baik, dalam penerapannya pembaca tidak hanya menangkap makna yang tersurat dan makna dibalik garis, tetapi juga mampu menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan sehari-hari. Oleh karena itu, membaca kreatif adalah membaca yang mencoba mengintrepetasikan isi bacaan dan memberi raksi penilaian terhadap isi bacaan.
Selanjutnya pembaca mengembangkan pemikiran-pemikiran dan mengemabangkan wawasan baru serta pendekatan baru. Pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan emosinya. Isi informasi dalam bacaan digunakan untuk memperkaya pengetahuan, pengalaman, dan meningkatkan daya nalar.
Ciri-ciri dari membaca kreatif adalah sebagi berikut :
a.       Kegiatan membaca tidak terhenti sampai menutup buku
b.      Mampu menerapkan hasilnya untuk kepentingan sehari-hari
c.       Munculnya perubahan sikap dan perilaku setelah proses membaca selesai
d.      Hasil membaca berlaku sepanjang masa
e.       Mampu menilai secara kritis dan kreatif bahan bacaan serta memberikan umpan balik berupa kritikan balikan, penilaian langsung atau mengubahnya menjadi bentuk lain
Keteampilan-keterampilan yang dilatihkan dalam keterampilan membaca kreatif adalah :
a.       Ketrampilan mengikuti penunjuk dalam bacaan kemudian menerapkannya
b.      Keterampilan membuat resensi buku
c.       Keterampilan memecahkan masalah sehari-hari melalui teori di dalam buku
d.      Keterampilan mengubah buku cerita menjadi sebuah drama  atau sandiwara
e.       Keterampilan mengubah puisi menjadi prosa
f.       Keterampilan mementaskan naskah dram yang telah di baca
g.      Keterampilan membuat kritik balikan dalam bentuk essay artikel populer

Daftar pustaka
Satrijono, H. 2008. Keterampilan Membaca. Jember : UPT Pnerbitan Universitas Jember

Tidak ada komentar:

Posting Komentar