Minggu, 18 Januari 2015

Pramuka Pandega

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Kepramukaan adalah suatu gerakan pendidikan, suatu proses, suatu aktivitas yang dinamis, dan bergerak maju sepanjang hayat. Kepramukaan merupakan pelengkap pendidikan disekolah dan pendidikan keluarga, mengisi kebutuhan peserta didik yang tidak terpenuhi oleh kedua lingkungan pendidikan tersebut. Melalui kepramukaan peserta didik menemukan dunia lain di luar ruangan kelas dan di rumah, mereka mengembangkan pengetahuan yang telah mereka miliki, mengembangkan bakat dan minat, mengadakan latihan – latihan survival, yang sangat berguna bagi kehidupan mereka di masa mendatang.
Kegiatan  kepramukaan  adalah kegiatan peserta didik, oleh karena itu dengan adanya berbagai forum kegiatan yang disajikan secara bervariasi oleh pembinanya akan terhindar dari kejenuhan pada diri peserta didik. Salah satu golongan Pramuka yaitu Pramuka Pandega. Pada dasarnya anggota Pramuka yang termasuk dalam golongan Pandega adalah yang berusia dari 21 Tahun sampai dengan 25 Tahun. Pramuka Pandega memiliki kemandirian untuk membuat peraturan yang berlaku bagi dirinya sendiri yang dapat dipertanggung jawabkan dan tidak bertentangan dengan norma aturan yang lebih tinggi.

1.2  Rumusan Masalah
          1.      Apa pengertian Pramuka Pandega ?
          2.      Apa saja syarat kecakapan umum pramuka pandega ?
          3.      Bagaimana kegiatan Pramuka Pandega ?
          4.      Bagaimana satuan Pramuka Pandega ?
          5.      Bagaimana aturan pakaian Seragam Harian Pramuka Pandega ?
          6.      Bagaimana SKU, SKK, SPG dalam Pramuka Pandega?
 
1.3  Tujuan
          1.      Untuk mengetahui pengertian pramuka pandega
          2.      Untuk mengetahui syarat kecakapan umum pramuka pandega
          3.      Untuk mengetahui kegiatan dari pramuka pandega
          4.      Untuk mengetahui satuan pramuka pandega
          5.      Untuk mengetahui aturan pakaian seragam harian pramuka pandega
          6.      Untuk mengetahui SKU, SKK, SPG dalam pramuka pandega
 


BAB 2
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Pramuka Pandega
Pandega adalah golongan Pramuka setelah Penegak. Anggota Pramuka yang termasuk dalam golongan ini adalah yang berusia dari 21 tahun sampai dengan 25 tahun. Pramuka Pandega memiliki jenis kegiatan yang sama dan dilakukan bersama-sama dengan Pramuka Penegak. Pembinaan Pramuka Pandega dilakukan mulai dari tingkat Gugus depan dalam satuan yang disebut Racana, dan di tingkat Kwartir dapat mengikuti Satuan karya dan Dewan Kerja. Racana pandega
1.  Racana dibina oleh seorang pembina pandega dibantu seorang pembantu pembina. Pembina dan pembantu pembina puteri harus dijabat wanita dan pembantu pembina putera harus dijabat putera.
2.  Untuk mengembangkan kepemimpinan di racana dibentuk Dewan Racana Pandega disingkat Dewan Pandega yang dipimpin oleh seorang ketua, dengan susunan sebagai berikut:
·         Seorang ketua
·         Seorang wakil ketua
·         Seorang sekretaris
·         Seorang bendahara
·         Seorang anggota
3.  Untuk membina kepemimpinan dan tanggung jawab para pandega pramuka dibentuk Dewan Kehormatan Pandega yang terdiri atas para anggota racana yang sudah dilantik.
Dewan Kehormatan Pandega bersidang untuk membahas:
·         Peristiwa yang menyangkut Kehormatan Pramuka Pandega.
·         Pelantikan, penghargaan atas prestasi / jasanya dan pelanggaran terhadap kode kehormatan.
4.      Dalam Dewan Kehormatan Pandega, pembina bertindak sebagai konsultan.
5.      Racana Pandega terdidiri atas paling banyak 40 orang Pramuka pandega.
6.      Racana Pandega tidak dibagi dalam satuan – satuan kecil.
7.   Untuk mengerjakan sesuatu pekerjaan atau tugas rencana Pandega dapat membentuk kelompok kerja yang anggotanya terdiri atas anggota racana yang ada.

2.2  Syarat Kecakapan Umum Pramuka Pandega (SKU)
Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pandega adalah satu-satunya tingkatan Syarat-syarat Kecakapan Umum dalam satuan Pramuka Pandega. Seorang calon pramuka Pandega baru di lantik menjadi anngota dalam Racana Pandega setelah yang bersangkutan menyelesaikan syarat-syarat Kecakapan Umum (SKU) Pandega. Sebelum menyelesaikannya, ia disebut sebagai "Tamu Pandega".
Untuk mencapai tingkat Pandega, calon Pandega harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.      Rajin dan aktif mengikuti latihan Racana Pandega.
2.      Dapat memberi penjelasan tentang arti Pancasila.
3.      Menjadi Pembantu Pembina Penggalang atau Pembantu Pembina Siaga, dan telah mengikuti Kursus Pembina Mahir Bagian Dasar,
4.      Keagamaan (sesuai dengan agama masing-masing)
v   Untuk Pandega  yang beragama Islam:
·    Dapat menyiapkan salat berjamaah, dan untuk itu menyediakan tempat, alat-alat perlengkapan, serta petugas-petugas yang diperlukan; dan pernah membantu panitia hari besar Islam setempat.
·      Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Islam.
v   Untuk Pandega yang beragama Katolik:
·         Dapat memimpin doa atau persembahyangan bersama di lingkungannya.
·   Tahu peraturan agama Katolik dalam menerangkan janji Pramuka menepati kewajiban Pramuka terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
·         Tahu sakramen Perkawinan dan sakramen Imamat.
·      Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Katolik.
v   Untuk Pandega yang beragama Protestan:
·         Dapat dengan hafal menyanyikan 4 nyanyian Kristen.
·         Dapat mengucap doa dalam suatu pertemuan.
·         Dapat memimpin suatu kelompok mempelajari Alkitab.
·      Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Protestan.
v   Untuk Pandega yang beragama Hindu:
·      Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Hindu.
·         Mengetahui dan dapat memimpin tata cara persembahyangan dalam agama Hindu secara sederhana.
v   Untuk Penegak yang beragama Budha:
·      Dapat membantu seorang calon Siaga atau calon Penggalang sampai memenuhi SKU untuk Pramuka golongan Siaga tingkat Siaga Mula atau golongan Penggalang tingkat Penggalang Ramu di bidang pendidikan agama Budha.

2.3  Kegiatan Pramuka Pandega
`Kegiatan Pramuka Pandega sama dengan kegiatan Pramuka Penegak dan sebagian besar dilaksanakan bersama-sama. Berikut kegiatan Pramuka pandega:
  1. Latihan ketrampilan kepramukaan
  2. Musyawarah (di Dewan Kerja maupun di Racana)
  3. Asah Nalar
  4. Gladian Pimpinan Satuan(DIANPINSAT)
  5. Raimuna (Rover Moot)
  6. Perkemahan Wirakarya (Community Development Camp)
  7. Perkemahan Bhakti (sama dengan Perkemahan Wirakarya tetapi merupakan acara Satuan Karya)
  8. Jamboree On The Air (JOTA) dan Jamboree On The Internet (JOTI).
2.4  Satuan Pramuka Pandega
Pramuka Pandega dihimpun di gugus depan dalam satuan yang disebut Racana. Racana dikelola oleh Dewan Racana yang terdiri dari anggota racana yang telah dilantik menjadi Pandega. Racana ini dipimpin oleh seorang Ketua, seorang Sekretaris, seorang bendahara, dan seorang Pemangku Adat. Jika racana memerlukan racana dapat membentuk satuan terkecil yaitu reka. Racana dapat dinamai sesuai aspirasi anggota dengan nama yang mencerminkan karakter racana. Di tingkat Kwartir, Pramuka Pandega dapat bergabung dalam wadah pembinaan Satuan Karya dan Dewan Kerja.


2.5  Aturan Pakaian Seragam Harian Pramuka Pandega
Pakaian seragam harian pandega putra:
1.     Tutup kepala, sama seperti tutup kepala pramuka penggalang putra
·         Dibuat dari kain berwarna coklat tua
·         Berbentuk baret
·         Dikenakan di atas kepala dengan topi mendatar tetapi agak ke kanan sedikit
·         Tanda topi terletak diatas pelipis sebelah kiri
2.      Baju pramuka , sama seperti baju pramuka penggalang
·         Dibuat dari kain berwarna coklat muda
·         Berbentuk kemeja pendek
·         Kerah baju model kerah dasi
·         Memakai lidah bahu
·         Diberi buah baju / kancing sebanyak 5 buah di bagian depan
·         Memakai 2 saku di dada kiri dan dada kanan
·         Ditambah 2 lipatan saku tengah
·         Memakai tutup saku
·         Bagian bawah baju dikenakan di dalam celana
3.      Celana
·         Dibuat dari kain berwarna coklat tua
·         Berbentuk celana panjang
·        Memakai 2 saku samping kiri dan kanan serta 2 saku di bagian belakang dengan memakai tutup dan buah baju ( kancing )
·         Memakai ikat pinggang yang di buat dari kulit / kain kanvas berwarna hitam selebar lebih kurang 3 cm
·         Pada bagian ban celana di buat tempat ikat pinggang ( kolong ) sebanyak 5 buah
·         Pada bagian depan celana memakai baju atau ritsleting
4.      Setangan leher
·         Dibuat dari kain berwarna merah dan putih
·         Berbentuk segitiga samakaki
·         Sisi panjang 120 cm dengan sudut 90 derajad
·         Panjang sisi setangan leher dapat di sesuaikan dengan tinggi badan pemakai
·         Dikenakan dengan cincin( ring ) setangan leher
·         Dikenakan dibawah kerah baju
·     Setangan leher dilipat sedemikian rupa sehingga warna putih tampak dengan jelas, dan pemakaian setangan leher tampak rapi
·         Cara melipatnya adalah sebagai berikut:
a.       Dilipat empat kali sejajar dengan sisi terpanjang, dengan arah yang sama
b.      Sebagai lipatan terakhir( ke 5 ), dilakukan dengan membagi dua
sama lebar lipatan itu kearah memanjang.
5.       Kaos kaki
·         Kaos kaki pendek
·         Berbentuk sepatu rendah
·         Berwarna hitam : Tanda jabatan untuk pramuka pandega ( bila diperlukan )
·         Tanda koordinator, tanda pemimpin satuan, tanda wakil pemimpin satuan.
Pakaian seragam harian pandega puteri:
             1.      Tutup kepala, sama dengan tutup kepala pramuka penggalang puteri
·         Dibuat dari anyaman bambu/bahan kain, berwarna coklat tua
·         Model seperti pada gambar
             2.      Baju pramuka pandega puteri
·         Dibuat dari kain berwarna coklat muda
·         Model prinses dibagian lengannya sedangbagian belakang dengan kupnat
·         Berlengan pendek
·         Kerah model setali
·         Memakai lidah bahu selebar 3 cm
·        Dua saku, menempel mulai dari garis potongan prinses kejahitan samping dengan tinggi saku lebih kurang 12-14 cm
·         Diatas saku pada pinggang digunakan ikat pinggang hiasan selebar 2 cm
·      Ikat pinggang hiasan bagian belakang dipasang mulai dari kupnat belakang dan bagian depan dipasang mulai dari garis prinses, keduanya dipertemukan dengan gesper yang dipasang mati hingga ujung ikat pinggang hiasan hanya keluar 3 cm dari gesper
·         Panjang blus sampai garis pinggul, dikenakan diluar rok.
              3.      Rok pramuka pandega puteri
·         Dibuat dari kain berwarna coklat muda
·         Model tanpa lipatan bagian bawah lebar (model A)
·         Panjang rok 5 cm dibawah lutut
·         Memakai rietsleting berwarna coklat tua yang dipasang bagian belakang
              4.      Pita leher
·         Dibuat dari kain berwarna merah dan putih
·         Lebar 3,5 cm, panjang 110 cm, lalu dan disimpulkan
·      Panjang pita dari sumpul 10-15 cm, karena itu panjang pita leher dapat disesuaikan dengan besar badan pemakai
·         Dikenakan melingkar dibawah kerah baju
·         Diikat dengan simpul mati, warna merah disebelah kanan
              5.      Kaos kaki: tanpa kaos kaki
              6.      Sepatu
·         Dibuat dari kulit/kain kanvas/ bahan lain
·         Model tertutup
·         Berwarna hitam
·         Bertumit rendah
              7.      Tas
·         Dilengkapi dengan tas gantung dari bahan dan berwarna seperti rok/ sepatu

2.6  SKU/TKU, SKK/TKK, SPG/TPG dalam Pramuka Pandega
SKU (syarat kecakapan umum) adalah syarat kecakapan minimal yang wajib dimiliki oleh peserta didik untuk mendapatkan Tanda Kecakapan Umum (TKU) setelah melewati ujian – ujian. SKU sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para pramuka untuk memperoleh kecakapan – kecakapan yang berguna baginya, untuk berusaha mencapai kemajuan, dan untuk memenuhi persyaratan sebagai anggota Gerakan Pramuka. Dalam hal ini SKU untuk golongan Pandega terdiri dri satu tingkat saja yaitu Tingkat Pandega. TKU dimiliki peserta didik dengan jalan melalui bentuk ujian – ujian yang dilakukan secara perseorangan.
SKK adalah syarat kecakapan khusus berupa kecakapan, kepandaiaan, kemahiran, ketangkasan, keterampilan, dan kemampuan di bidang tertentu, yang lain dari kemampuan umum yang ditentukan dalam SKU. SKK dipilih seorang pramuka sesuai dengan bakat dan minatnya. TKK sebagai alat pendidikan, merupakan rangsangan dan dorongan bagi para pramuka untuk memperoleh kecakapan, dan keterampilan yang berguna bagi kehidupan dan penghidupannya sesuai dengan bakat dan keinginannya sehingga dapat mendorong semangat menjadi wiraswastawan di masa mendatang. TKK didapatkan setelah menyelesaikan ujian-ujian SKK yang bersangkutan.
TKK dikelompokkan menjadi 5 bidang :
1.    Bidang Agama, Mental, Moral, Spritual, Pembentukan Pribadi, dan Watak. Warna dasar TKK KUNING.
2.      Bidang Patriotisme dan Seni Budaya, warna dasar TKK MERAH.
3.      Bidang Keterampilan dan Teknik Pembangunan, warna dasar TKK HIJAU.
4.      Bidang Ketangkasan dan Kesehatan, warna dasar TKK PUTIH.
5.      Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong royong, Ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup, warna dasar TKK BIRU.
TKK dibedakan atas tingkatan-tingkatan sebagai berikut :
1.      SIAGA
Hanya satun tingkat, berbentuk segitiga (puncaknya di bawah) dengan panjang sisi 3 cm dan tinggi 2 cm.
2.      Pramuka Penggalang, Penegak, dan Pandega terdapat 3 tingkat :
ü  Tingkatan purwa : Berbentuk lingkaran dengan garis tengah 2,5 cm dan dikelilingi bingkai 2 mm.
ü  Tingkatan Madya : Berbentuk bujur sangkar dengan ukuran sisi 2,5 cm, dikelilingi bingkai 2,5 mm.
ü    Tingkat Utama : Berbentuk segi lima beraturan dengan ukuran sisi masing-masing 2 cm, dikelilingi bingkai 2 mm.
3.      Yang membedakan tingkatan pada TKK Penggalang, Penegak, dan Pandega, ialah:
·         Warna bingkai TKK Penggalang MERAH
·         Warna bingkai TKK Penegak/Pandega KUNING.
4.      TKK yang dimiliki seorang Pramuka harus terjamin bahwa kecakapan yang dimilikinya dapat dipertanggung jawabkan.
SPG/TPG Seseorang yang telah menyelesaikan SPG disebut sebagai Pramuka Garuda. Pramuka Garuda ialah seorang Pramuka yang dapat menjadi teladan dan berhak menyandang Tanda Pramuka Garuda (TPG). SPG/TPG disediakan sesuai dengan golongan usia.
a)      Yang membedakan TPG Siaga,Penggalang, Pengak, Pandega ialah warna dasar TPG.
1.      TPG Siaga warna dasar HIJAU
2.      TPG Penggalang warna dasar MERAH
3.      TPG Penegak warna dasar KUNING
4.      TPG Pandega warna dasar COKLAT
b)      1) SPG Siaga dapat ditempuh oleh Pramuka Siaga Tata
2) SPG Penggalang dapat ditempuh oleh Pramuka Penggalang Terap
3) SPG Penegak dapat ditempuh oleh Pramuka Penegak Laksana
4) SPG Pandega dapat ditempuh oleh Pramuka Pandega yang memiliki syarat-syarat tertentu.
c)      Pemegang TPG berkewajiban :
1)      Menjaga nama baik pribadi dan meningkatkan kemampuannya agar tetap dapat menjadi teladan, baik bagi Pramuka maupun bagi anak-anak dan pemuda lainnya.
2)     Mendorong, membantu dan menggiatkan teman-teman Pramuka lainnya untuk memenuhi syarat-syarat Pramuka Garuda.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Memahami stuktur organisasi gerakan pramuka, tugas dan kewenangannya, merupakan kewajiban bagi kita karena dengan memahaminya kita akan menjadi tahu. Kegiatan kepramukaan adalah kegiatan pesrta didik, oleh karena itu dengan adanya berbagai forum kegiatan yang disajikan secara bervariasi oleh pembinanya akan terhindar dari kejenuhan pada diri peserta didik. Prinsip dasar kepramukaan hendaklah dapat ditanamkan secara mendalam, karena semua perilaku anggota Gerakan Pramuka akan dijiwai olehnya

3.2 Saran
Keberhasilan pembahasan makalah mengenai pandega tidak terlepas dari kritik dan saran dari pembaca. Semua pembahasan yang terangkum dalam makalah ini bersumber dari berbagai kajian buku-buku referensi yang relevan dan terkait dari penjabaran pandega. Kami selaku penulis mengharapkan kesediaan pembaca untuk berkenan memberikan saran bila ada yang kurang lengkap dari pembahasan yang kami rangkum dan bersedianya kiranya untuk memklumi kesalahan-kesalahan dalam penjelasan yang kami sajikan.