BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Sejarah merupakan suatu kontinuitas dan berlangsung dalam
hubungan kausal. Suatu peristiwa merupakan akibat dari peristiwa sebelumnya dan
akan menjadi sebab dari peristiwa selanjutnya. Untuk memahami akibat peristiwa
yang ada perlu dilandasi dengan pengetahuan sejarah dan konsep-konsep dasar
sejarah menjadi dasar bagi pengetahuan itu.
Sejarah sesungguhnya melekat pada tiap
benda, tiap diri makhluk, baik yang hidup dan tidak hidup, tiap fenomena di
alam raya ini. Setiap benda, tiap diri, dan tiap fenomena tersebut memiliki
riwayat, asal usul yang menyangkut proses, peristiwa dan waktu. Dengan
perkataan lain, tiap apa yang ada di
alam raya ini memiliki sejarah masing-masing, atau paling tidakada riwayat
asal-usulnya. Namun demikian, sejarah ini terutama ditujukan pada pembahasan
hidup dan kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Dimensi waktu dalam sejarah sangat penting, karena
peristiwa yang menyangkut
manusia itu terjadi dan berlangsung dalam dimensi ruang dan waktu. Konsep waktu dalam sejarah mempunyai arti
kelangsungan (continuity).
Atas kesadaran manusia, maka waktu dibagi menjadi tiga dimensi yaitu waktu yang lampau, waktu sekarang, dan
waktu yang akan datang dalam satu
kontinuitas. Oleh
karena itu, pembahasan sejarah di sini lebih menitikberatkan pada
sejarah sebagai salah satu bidang ilmu sosial yang dapat dikonsepkan sebagai
ilmu sejarah serta keterkaitannya dengan waktu.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Apa pengertian dan manfaat
dari sejarah?
2.
Mengapa sejarah sangat
berkaitan dengan waktu?
3.
Apa saja ruang lingkup sejarah?
1.3
Manfaat dan Tujuan
Tujuan :
1.
Untuk mengetahui pengertain
dan maanfaat dari keberadaan ilmu
sejarah
2.
Untuk mengetahui keterkaitan
antara konsep sejarah dan konsep waktu
3.
Untuk mengetahui ruang lingkup
dari sejarah
Manfaat :
1.
Dapat mengetahui pengertian
dan manfaat ilmu sejarah
2.
Dapat mengetahui kaitan
konsep sejarah dan konsep waktu
3.
Dapat mengetahui penjelasan
dan macam-macam ruang lingkup sejarah
4.
Dapat menambah wawasan ilmu
pengetahuan sosial (IPS)
BAB II. ISI
3.1 Pengertian dan Manfaat
Sejarah
Sebelum kita menelaah sejarah sebagai ilmu, dalam hal ini bidang
ilmu dan ilmu-ilmu sosial, lebih dahulu kita akan menelaah apa sesungguhnya
sejarah itu. Hugiono dan P.K.
Poerwantana (1987:9) mendefinisikan sejarah sebagai berikut “Sejarah
adalah gambaran tentang peristiwa-peristiwa masa lampau yang dialami manusia,
disusun secara ilmiah, meliputi urutan waktu, diberi tafsiran dan analisis
kritis sehingga mudah dimengerti dan dipahami”.
Sedangkan Sartono
Kartodirdjo (1992:59) secara singkat mengkonsepkan Sejarah
sebagai pelbagai bentuk penggambaran pengalaman kolektif pada masa lampau”. Dan
pada sisi lain Ephrain Fischoff
( dalam Fairchild, H.P., dkk.:
1982:141) mengemukakan “Sejarah adalah riwayat tentang masa lampau atau suatu
bidang ilmu yang menyelidiki dan menuturkan riwayat itu sesuai dengan metode
tertentu yang terpercaya”.
Berdasarkan konsep-konsep yang telah dikemukakan tadi, kunci dalam
pengertian sejarah terletak pada masa lampau, baik berupa peristiwa, pengalaman
kolektif maupun riwayat masa lampau tersebut. Sejarah secara sempit adalah sebuah
peristiwa manusia yang bersumber dari realisasi diri, kebebasan dan keputusan
daya rohani. Sedangkan secara luas, sejarah adalah setiap peristiwa (kejadian).
Sejarah adalah catatan peristiwa masa lampau, studi tentang sebab dan akibat.
Sejarah kita adalah cerita hidup kita.
Secara etimologi atau asal katanya Sejarah diambil dari berbagai macam
istilah. Diantaranya kata dalam bahasa Arab yaitu syajaratun artinya pohon.
Mereka mengenal juga kata syajarah annasab, artinya pohon silsilah. Pohon dalam
hal ini dihubungkan dengan keturunan atau asal usul keluarga raja/dinasti
tertentu. Hal ini dijadikan elemen utama dalam kisah sejarah pada masa awal.
Dikatakan sebagai pohon sebab pohon akan terus tumbuh dan berkembang dari
tingkat yang sederhana ke tingkat yang lebih kompleks/maju. Sejarah seperti
pohon yang terus berkembang dari akar sampai ke ranting yang terkecil. Dalam
bahasa Jerman, yaitu Geschichteberarti sesuatu yang telah terjadi. Dalam bahasa
Belanda yaitu Geschiedenis, yang berarti terjadi. Dalam bahasa Inggris yaitu
History, artinya masa lampau umat manusia. Kata History sebenarnya diturunkan
dari bahasa latin dan Yunani yaitu Historia artinya informasi/pencarian, dapat
pula diartikan Ilmu.
Sejarah
sangat penting dalam kehidupan suatu bangsa karena:
1.
Sejarah merupakan gambaran kehidupan masyarakat di
masa lampau.
2.
Dengan sejarah kita dapat lebih mengetahui
peristiwa/kejadian yang terjadi di masa lampau.
3. Peristiwa yang terjadi di masa lampau tersebut dapat
dijadikan pedoman dan acuan dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di masa
kini dan yang akan datang.
4. Dengan sejarah kita tidak sekedar mengingat data-data
dan fakta-fakta yang ada tetapi lebih memaknainya dengan mengetahui mengapa
peristiwa tersebut terjadi.
Selain itu, terdapat beberapa manfaat dari sejarah, diantaranya :
a.
Sejarah sebagai ilmu
Sejarah adalah ilmu yang terbuka, artinya siapa saja
dapat mengaku sebagai sejarawan secara sah asal hasilnya dapat
dipertanggungjawabkan sebagai ilmu. Keterbukaan itu diperkuat dengan
adanya kenyataan bahwa sejarah menggunakan bahasa sehari-hari, tidak
menggunakan istilah-istilah teknis.
b.
Sejarah sebagai cara mengetahui masa lampau
Bersama dengan mitos, sejarah adalah cara untuk
mengetahui masa lampau. Bangsa yang belum mengenal tulisan mengandalkan mitos
dan bangsa yang sudah mengenal tulisan biasanya mengandalkan sejarah. Paling
tidak ada dua sikap setelah orang mengetahui masa lampaunya, yaitu melestarikan
masa lampau karena menganggap masa lampau itu penuh makna atau orang itu
menolak.
c. Sejarah sebagai pernyataan pendapat
Banyak penulis sejarah yang menggunakan ilmunya untuk menyatakan
pendapat. Misalnya, di Amerika Serikat ada dua aliran yang sama-sama
menggunakan sejarah untuk menyatakan pendapat yaitu konsensus dan konflik.
Disebut konsensus, karena mereka berpendapat bahwa dalam masyarakat selalu ada
konsensus, dan para sejarawan selalu bersikap konformistis. Sebaliknya disebut
konflik, karena menekankan seolah-olah dalam masyarakat selalu terjadi
pertentangan dan menganjurkan supaya orang bersikap kritis dalam berpikir
tentang sejarah. Misalnya, perang saudara di Amerika adalah persengkongkolan
kaum industrialis dengan kaum politisi.
d.
Pendidikan moral
Jika pendidikan moral harus berbicara tentang benar
dan salah dan sastra hanya tergantung pada imajinasi pengarang, maka
sejarah harus berbicara dengan fakta. Fakta sangat penting dalam
sejarah, tanpa fakta tidak boleh bersuara. Misalnya, benarkah secara
historis bahwa semua bupati sebagai bangsa terjajah itu baik?
Sebaliknya, benarkah semua residen sebagai penjajah itu buruk
perlakuannya terhadap pribumi. Jawaban itu harus dilengkapi dengan
fakta.
e. Sejarah sebagai pendidikan perubahan
Pendidikan perubahan diperlukan oleh para politisi, ormas-ormas,
usaha-usaha, bahkan pribadi-pribadi. Dalam era global sekarang ini tidak ada
yang lebih cepat dari pada perubahan. Misalnya, kaum politisi yang tidak dapat
mengantisipasi gelagat perubahan akan ketinggalan. Untuk dapat melestarikan
kepemimpinan, perlu diketahui perubahan apa yang sedang dialami oleh para
pengikutnya. Salah satu definisi sejarah adalah ilmu tentang perubahan akan banyak
membantu. Sejarah bisa relevan dengan perubahan asalkan tidak mempelajari waktu
yang terlalu jauh. Misalnya, Anda jadi politisi yang mengurusi kota. Anda pasti
mencatat bahwa perubahan itu disebabkan karena dampak kemajuan. Dengan melihat
masa lalu kota lain yang lebih besar, Anda dapat mengetahui apa yang sedang
terjadi.
f. Sejarah sebagai pendidikan keindahan
Coba Anda bayangkan bahwa Anda adalah serdadu-serdadu Belanda di
benteng Makasar atau Jakarta waktu masih bernama Batavia atau Anda sedang
berkunjung ke monumen pertempuran betapa sulitnya melawan peluru dengan bambu
runcing? Bagaimana perasaan Anda jika sedang membaca buku tentang Perang
Diponegoro, Perang Paderi, dan Perang Aceh? Dengan sejarah mengajarkan itu
semua. Anda diminta untuk membuka hati dan perasaan. Pengalaman estetik akan
datang melalui mata waktu kita antara lain datang ke monumen, candi, istana,
dan membaca.
Secara singkat, sejarah itu berkenaan dengan peristiwa masa lampau
tentang kehidupan manusia dalam konteks sosialnya. Dalam konteks tadi,
peristiwa atau pengalaman kolektif atau riwayat masa lampau itu, tidak hanya
digambarkan ataupun dinarasikan sebagai suatu fakta, melainkan ditafsirkan dan
dianalisis, bahkan juga diteliti dengan menerapkan metode tertentu yang sesuai.
Oleh karena itu, sejarah ini tidak hanya sebagai pengetahuan, melainkan
memenuhi syarat juga sebagai bidang ilmu. Dalam hal ini termasuk bidang ilmu
sosial.
Secara objektif, suatu peristiwa ataupun pengalaman hidup di masa
lampau tidak dapat diulang kembali. Namun dengan menerapkan suatu metode,
peristiwa atau pengalaman tersebut dapat direkonstruksi, disusun kembali.
Secara murni, tentu saja hasil rekonstruksi itu tidak merupakan duplikat
sebagai mana aslinya. Ungkapan sejarah berulang dan mengambil pelajaran dari
sejarah, hal tersebut merupakan kesadaran dari kita manusia bahwa hal-hal
tertentu sebagai pengalaman masa lampau, mungkin terjadi atau berulang untuk
diwaspadai, khususnya berkenaan dengan peristiwa-peristiwa yang membawa laknat
bagi kehidupan umat manusia. Sedangkan peristiwa masa lampau itu, tidak akan
mungkin terulang kembali. Apa yang telah terjadi, telah menjadi fakta sejarah.
Sebagai suatu kesadaran, kita wajib waspada terhadap pengalaman sejarah yang
membawa laknat bagi kehidupan dan kesejahteraan umat manusia.
Suatu makna yang berharga, dengan mempelajari peristiwa dan
pengalaman masa lampau dan dihubungkan dengan kejadian serta pengalaman aktual
hari ini, kita dapat mengetahui dan mengkaji perkembangan. Dan dari
perkembangan tersebut, kita dapat memprediksi kejadian-kejadian masa yang akan
datang. Dengan menelaah sejarah pertumbuhan (penduduk, produksi, perluasan
kota), mulai masa lampau sampai saat ini, kita dapat memprediksi atau .paling
tidak melihat kecenderungan masa yang akan datang. Dalam hal ini, belajar,
mempelajari dan mengkaji sejarah, bukan merupakan kegiatan yang statis, malah
justru merupakan suatu telaahan yang dinamis ke masa yang akan datang. Hanya
tinggal bagaimana Anda dan kita semua sebagai guru IPS mengajarkan dan membelajarkannya,
agar belajar sejarah itu sebagai kegiatan dinamis yang jauh dari menjemukan.
Bahkan justru sebaliknya merupakan hal yang sangat menarik minat yang
berkesinambungan.
3.2 KONSEP DASAR SEJARAH
Sejarah merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mengkaji secara sistematis
keseluruhan perkembangan proses perubahan dinamika kehidupan masyarakat dengan
segala aspek kehidupannya yang terjadi di masa lampau. Sejarah mempunyai sifat
yang khas dibandingkan dengan ilmu yang lain, yaitu:
1.
Adanya masa lalu yang berdasarkan urutan waktu atau
kronologis.
2. Peristiwa sejarah menyangkut tiga dimensi waktu
yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang.
3.
Ada hubungan sebab akibat atau kausalitas dari
peristiwa tersebut
4. Kebenaran dari peristiwa sejarah bersifat sementara (merupakan
hipotesis) yang akan gugur apabila ditemukan data pembuktian yang baru.
Masa lampau itu sendiri merupakan sebuah masa yang sudah terlewati. Tetapi,
masa lampau bukan merupakan suatu masa yang final, terhenti, dan tertutup. Masa
lampau itu bersifat terbuka dan berkesinambungan. Sehingga, dalam sejarah, masa
lampau manusia bukan demi masa lampau itu sendiri dan dilupakan begitu saja
sebab sejarah itu berkesinambungan apa yang terjadi dimasa lampau dapat
dijadikan gambaran bagi kita untuk bertindak dimasa sekarang dan untuk mencapai
kehidupan yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga, sejarah dapat digunakan
sebagai modal bertindak di masa kini dan menjadi acuan untuk perencanaan masa
yang akan datang.
Masa Lampau merupakan masa yang telah dilewati oleh masyarakat suatu bangsa
dan masa lampau itu selalu terkait dengan konsep-konsep dasar berupa waktu,
ruang, manusia, perubahan, dan kesinambungan atau when, where, who, what,
why, dan how.
Kejadian yang menyangkut kehidupan manusia merupakan unsur penting dalam
sejarah yang menempati rentang waktu. Waktu akan memberikan makna dalam
kehidupan dunia yang sedang dijalani sehingga selama hidup manusia tidak dapat
lepas dari waktu karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu
itu sendiri. Perkembangan sejarah manusia akan mempengaruhi perkembangan
masyarakat masa kini dan masa yang akan datang.
Sejarah sebagai bidang ilmu sosial,
memiliki konsep dasar yang menjadi karakter dirinya, dan yang dapat dibina pada
diri kita masing-masing, terutama pada diri peserta didik. Konsep-konsep dasar
itu adalah Waktu, Dokumen, Alur peristiwa dan Kronologi, Peta, Tahap-tahap
peradaban, Ruang, Evolusi, dan Revolusi.
Bahwa waktu merupakan konsep dasar pada
sejarah, peristiwa itu tidak dapat dikatakan sebagai fenomena dan fakta sejarah
jika tidak dinyatakan waktu terjadinya, terutama waktu yang menunjukkan waktu
masa lampau. Waktu terutama waktu yang telah lampau, menjelaskan sifat, bobot
dan warna peristiwa yang bersangkutan. Peristiwa sejarah, dapat dinyatakan sebagai
sejarah apabila terkait dengan waktu ini.
Konsep yang paling melekat dengan waktu
adalah ruang meskipun secara karakteristik konsep ruang lebih mendekat dengan
geografi. Pada abad XVIII, seorang ahli filsafat Jerman mengemukakan bahwa
sejarah dengan geografi merupakan ilmu dwi tunggal, artinya penelaahan sesuatu
peristiwa berdasarkan dimensi waktunya, tidak dapat dilepas dari ruang waktu
terjadinya. Sejarah mengungkapkan kapan terjadinya sedang geografi merupakan
petunjuk di mana peristiwa itu terjadi. Kesatuan kedua konsep tersebut,
memberikan petunjuk tentang karakter peristiwa yang ditelaah. Oleh karena itu,
peta menjadi alat bantu tentang lokasi sesuatu peristiwa itu terjadi.
Selanjutnya, konsep alur peristiwa tidak
lain adalah suatu rentetan peristiwa atau rentetan pengalaman sejarah masa
lampau berdasarkan urutan waktu terjadinya. Atau dengan ungkapan konsep yang
lain yaitu kronologi peristiwa atau pengalaman sejarah masa lampau. Konsep alur
peristiwa dan kronologi, mengungkapkan dinamika peristiwa atau pengalaman
sejarah dari waktu ke waktu yang menunjukkan perkembangan serta perubahannya.
Penerapan dan pengungkapan peristiwa berdasarkan konsep alur peristiwa serta
kronologi waktunya, selain dapat mengungkapkan prosesnya, juga dapat mengungkapkan
kecepatan proses tersebut apakah peristiwa atau pengalaman sejarah itu
berlangsung lambat ataukah cepat. Jika peristiwa itu berlangsung sangat cepat
dapat kita sebut revolusi, sedangkan bila sangat lambat, kita sebut evolusi.
Dengan demikian, konsep revolusi juga merupakan suatu kata kunci yang dapat
diterapkan dalam telaah sejarah.
Dalam alur peristiwa yang menelaah
sejarah kebudayaan secara evolusi, kita juga dapat mengungkapkan tahap-tahap
peradaban sebagai perkembangan teknologi dan kemampuan teknologi masyarakat
manusia dari waktu ke waktu. Perkembangan masyarakat dari mulai tahap peramu
sederhana, ke peramu lebih maju, selanjutnya ke tahap cocok tanam sederhana,
dan kemudian ke masyarakat pertanian maju, merupakan tahap-tahap peradaban
masyarakat berdasarkan penguasaan teknologi sertai sekaligus juga tahap
ekonominya. Konsep tahap-tahap peradaban ini dalam penerapan telaahan sejarah,
merupakan suatu metode yang dapat mengungkapkan perkembangan serta kemajuan
sesuatu masyarakat. Dengan menerapkan pendekatan sesuai dengan konsep
tahap-tahap peradaban, kita dapat merumuskan suatu generalisasi bahwa
bagaimanapun sederhananya masyarakat, tidak ada yang mandeg budayanya,
melainkan selalu mengalami perkembangan dan kemajuan. Yang berbeda terjadi di
antara suatu masyarakat. dengan masyarakat lainnya, terletak pada kecepatannya.
Dengan memperhatikan dan menelaah uraian
yang baru kita bahas, Anda selaku guru IPS, dapat menyimpulkan bahwa
konsep-konsep dasar tersebut tadi, jalin-menjalin dalam peristiwa dan pengalaman
masa lampau sebagai suatu deskripsi serta alur sejarah. Berdasarkan analisis
atau kronologi tersebut dari masa lampau sampai saat ini, Anda akan mampu
memprediksi suatu peristiwa, pengalaman atau proses kehidupan manusia di
hari-hari mendatang. Paling tidak Anda dapat memperhitungkan kecenderungannya.
Di sini makna kita mempelajari dan menganalisis sejarah. Analisis kecenderungan
berupa konsep Megairends dari J. Naisbitt dan future
shocks dari A. Toffler yang terkenal itu, tidak lain adalah
analisis sejarah yang kemudian memprediksi peristiwa yang akan datang. Jika ada
pihak yang beranggapan bahwa mempelajari sejarah itu merupakan suatu kajian
yang statis, hal itu tidak benar. Justru analisis sejarah itu suatu analisis
yang dinamis.
3.3 SEJARAH BERKAITAN
DENGAN WAKTU
Waktu
(time) merupakan salah satu konsep dasar sejarah selain ruang (space),
kegiatan manusia (human activity). Perubahan (change) dan
berlanjut. Waktu merupakan unsur penting dari sejarah yaitu kejadian masa lalu.
Dengan kata lain waktu merupakan konstruksi gagasan yang digunakan untuk
memberi makna dalam kehidupan di dunia. Manusia tak dapat dilepaskan dari waktu
karena perjalanan hidup manusia sama dengan perjalanan waktu itu sendiri.
Tiap
masyarakat memilki pandangan yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka
jalani. Contoh : masyarakat Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus
(linier). Konsep garis lurus tentang waktu diikuti dengan terbentuknya konsep
tentang urutan kejadian. Dengan kata lain sejarah manusia dilihat sebagai sebuah
proses perjalanan dalam sebuah garis waktu sejak zaman dulu, zaman sekarang dan
zaman yang akan datang.
Berikut
beberapa jenis waktu yang berkaitan dengan sejarah :
1. Periodisasi
Periodisasi adalah pembabakan masa
atauwaktu yang digunakan untuk mengetahui berbagai peristiwa dalam sejarah.
Periodisasi yang dibuat para ahli tentang suatu peristiwa yang sama dapat
berbeda-beda bentuknya dikarenakan alasan pribadi atau subyektif.
Periodisasi/pembabakan waktu sejarah Indonesia menurut Dr. Kuntowijoyo dalam bukunya
yang berjudul Pengantar Ilmu Sejarah, dibagi menjadi 4 periode, yaitu: zaman
prasejarah, zaman kuno, zaman Islam, dan zaman modern. Periodesasi dimaksudkan
untuk mempermudah dalam memahami peristiwa-peristiwa sejarah. Contoh
periodesasi sejarah , misalnya sejarah Indonesia.
Untuk mempermudah memahami perkembangan
sejarah Indonesia, maka sejarah Indonesia disusun dalam periodesasi sebagai
berikut:
1) Prasejarah
(jaman batau dan jaman logam )
2) Masuk
dan berkembangnya pengaruh budaya India
3) Masuk
berkembangnya islam
4) Zaman
colonial
5) Zaman
pendudukan jepang
6) Revolusi
kemerdekaan
7) Masa
orde lama
8) Masa
orde baru
9) Masa
reformasi Tujuan di buatnya periodisasi bukan berarti memutuskan peristiwa yang
satu dengan yang lainnya , karena dalam sejarah aspek kesinambungan dan
kontinuitas merupakan suatu hal yang pokok
2. Kronologi
Kronologi adalah istilah yang artinya
diambil dari kata krono/chrono yang artinya waktu
dan -logi yang artinya ilmu maka disimpulkan kronologi
adalah ilmu yang mempelajari waktu atau sebuah kejadian pada waktu tertentu.
Dengan kata lain kronologi adalah penentuan urutan waktu terjadinya suatu
peristiwa sejarah. Kronologi berdasarkan hari kejadian atau tahun terjadinya
peristiwa sejarah. Tujuan dibuatnya kronologi dalam sejarah adalah agar
penyusunan berbagai peristiwa sejarah dalam periodisasi tertentu tidak
tumpangtindih atau rancu dengan metode lainnya . Kronologi sejarah berarti
sesuai dengan urutan waktu kejadian dari peristiwa sejarah tersebut , sehingga
tidak berlangsung secara loncat-loncat . Walaupun demikian susunan kejadian
berdasarkan urutan waktu tersebut harus tetap berkisinambungan dan menunnjukan
kuasalitas (sebab-akibat) . Penyusunan peristiwa berdasarkan urutan waktu tanpa
adanya hubungan sebab akibat dinamakan kronik , bukan sebagai sejarah.
Manfaat kronologi adalah:
1) Dapat
membantu menghindarkan kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah.
2) Dapat
merekonstruksi peristiwa sejarah dimasa lalu berdasarkan urutan waktu.
3) Dapat
menghubungkan dan membandingkan kejadian sejarah di tempat lain dalam waktu
yang sama.
4. Kronik
Kronik adalah catatan tentang waktu
terjadinya suatu peristiwa sejarah. Tujuan Kronik yaitu:
1) Membantu
menghindarkan terjadinya kerancuan dalam pembabakan waktu sejarah.
2) Merekonstruksi
peristiwa sejarah dimasa lalu berdasarkan urutan waktu dengan tepat.
3) Menghubungkan
dan membandingkan kejadian sejarah di tempat lain dalam waktu yang sama.
2.4 Ruang Lingkup Sejarah
Voltair
adalah seorang tokoh yang dianggap orang pertama yang meletakkan dasar-dasar
metodologi sejarah modern. Selain itu, voltair menjadi orang pertama yang
menganjurkan perluasan cakrawala penulisan sejarah “global” dan “thematic”.
Hasil yang pertama adalah penulisan sejarah dunia dimana penelitian dan
penulisan sejarah tidak lagi terbatas di eropa saja tetapi sudah meluas keseluruh
dunia. Yang kedua menghasilkan tulisan-tulisan sejarah tematis diantaranya
sejarah diplomasi, sejarah militer, sejarah kebudayaan, sejarah kesenian,
sejarah intelektual, sejarah ekonomi, sejarah sosial, dan masih banyak lagi.
Sehubungan
dengan ruang lingkup diatas, maka kajian sejarah pada garis besarnya dapat
dibagi dua bidang yaitu menurut wilayah ge9ografis dan tema. Menurut geografis
dekenal dengan sejarah asia, sejarah afrika, sejarah eropa, sejarah amerika,
dan sejarah australia.
Pembagian
sejarah menurut tema sebenaranya menunjukkan aspek-aspek kegiatan utama
masnusia yang dianggap paling menonjol. Berikut penjelasan dari pembagian
sejarah berdasarkan tema :
1. Sejarah
budayawan adalah bagian dari sejarah umum yang mengkaji perkembangan sejarah
dari bangsa-bangsa yang belum mengenal tulisan baik sekarang maupun dahulu.
Untuk memahami perkembangan kebudayaan, sejarawan perlu mendapatkan data
non-budaya seperti perubahan-perubahan lingkungan hidup, diferensiasi ras manusia
sebagai akibat dari isolasi dan faktor-faktor demografi lama. Hal itu
dikaraenakan sejarawan sangat tergantung dengan sumber-sumber non budayawan
daripada dokumen, maka mereka memberi perhatian lebih kepada pelaku-pelaku
individu maupun kelompok. Selain hal
tersebut masih dapat ditambahkan sejarah desa, kota, kabupaten dan profinsi
termasuk juga pembagian demografis. Bahan dapat diperoleh melalui lisan,
arkeologi, perbandingan bahasa, hubungan budaya dan rekonstruksi sistem sosial.
2. Sejarah
sosial adalah studi tentang struktur dan proses aksi dan interaksi manusia yang
telah terjadi dalam hubungan sosial budaya pada masa lalu yang tercatat. Sumber
sejarah sosial sangat beragam seperti laporan resmi, dokumen pengadilan,
pamflet, benda seni, grafiti, karya sastra dan artefak. Salah asatu materi yang
penting adalah surat pribadi, buku harian dan jurnal yang menyingkap betapa
dalam dan rincinya bagian-bagian yang paling pribadi dari pengalaman manusia.
Sejarah sosial sangat dekat dengan sosiologi.
3. Sejarah
intelektual adalah catan-catan tentang pemikiran manusia atau gagasan dari
manusia. Bahan yang penting dari sejarah ini adalah hasil karya ahli filsafat,
seniman, pengarang, ilmuwan, yang tercatat dalam karya mereka dan tercatat
dalam sejarah khusus disiplin tertentu seperti filsafat, sastra, agama serta
ilmu seni. Sejarah intelektual bukan hanya rangkuman dari maeri tetapi mencoba
menuruti dan memahami persebaran dari ide kepada suatu masyarakat tertentu.
Sejarah intelektual juga mempelajari mengenai hubungan antara ide tersebut
dengan dorongan-dorongan, minat faktor-faktor non intlektual dalam psikologi
idividu dan sosial.
4. Sejarah
ekonomi adalah pelaksanaan ekonomi pada masa lampau. Perhatian dari sejarah ini
adalah isu pertumbuhan, kemacetan, kemunduran ekonomi, kesejahteraan kelompok,
dalam ekonomi perubahan. Perbedaan sejarah ekonomi dengan disiplin ekonomi
adalah perhatian yang lebih terhadap permasalahan ekonomi pada masa lampau.
5. Sejarah
bisnis adalah semua kegiatan usahawan masa lalu. Perhatian utama adalah
pengambilan keputusan oleh individu-individu yang mencari keuntungan pribadi
melalui produksi barang dan jasa. Asumsi utama adalah orang sangat menyukai
tentang kemerdekaan untuk berkehendak dan oleh sebab itu keputusan-keputusan
pribadinya mempengaruhi jalannya suatu kejadian (sejarah). Dari sini, ditarik
kesimpulan bahwa keputusan manusia dengan mencari keuntungan, telah memberntuk
secara berarti arus perbedaan ekonomi dan sosial selama periode yang lama di
seluruh dunia. Dalam dunia bisnis perubahan dipandang sebagai kejadian terus
menerus, sifatnya berkaitan dan beragam, yang semuanya atas inisiatif orang.
Melalui keputusan yang kompleks, para usahawan telah dianggap menyumbang
bersama dengan individu dan kelompok lain dalam masyarakat sebab timbulnya
perubahan-perubahan dalam lingkungan mereka, baik di dalam maupun diluar
lembaga.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Taneo, S. P. 2008. Kajian IPS SD. Jakarta:
Depdiknas.
Hasan.
1985. Konsep dasar ilmu pengetahuan sosial. Jakarta. Universits terbuka.
Internet
Sejarah,
Serba. 2011. Mengenal sejarah. http://serbasejarah.blogspot.com/2011/03/mengenal-sejarah.html .
londo43ve. 2012. Kosep Waktu Dalam Sejarah. http://londo43ver.blogspot.com/2012/09/konsep-waktu-dalam-sejarah.html#axzz2MScXuCCC.
Terimak asih
BalasHapus