BAB
I. PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
Kehidupan
tidak dapat lepas dari namanya membaca. Apalagi pada zaman sekarang ini. Zaman
modern dengan segala kecanggihan tekhnologi yang berkembang sangat pesat.
Membaca tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Dalam perjalanan
menuju ke suatu tempat, manusia dituntut untuk membaca arah jalan. Mahasiswa
untuk belajar, dituntut lebih banyak membaca. Media sosial juga menuntut manusia
untuk dapat membaca. Semua kegiatan berhubungan dengan kemampuan mambaca. Dari
uraian di atas, dapat disimpulakan mengapa kemampuan membaca sangat penting
bagi manusia.
Membaca
merupakan aktivitas yang dapat dikatakan rumit, karena seseorang membaca tidak
hanya melafalkan bacaan, tetapi melibatkan kemampuan, berfikir, memahami, dan
mengingat apa yang sedang dibaca. Dari pengertian tersebut maka terdapat
anggapan bahwa membaca merupakan sesuatu yang membosankan, sesuatu yang sulit,
dan suatu aktivitas yang menjenuhkan. Jika seseorang membaca dengan seksama,
dan disertai teknik membaca yang tepat, maka anggapan tersebut tidak akan
berlaku. Dilain sisi, banyak orang tidak mengetahui manfaat yang diberikan ketika membaca. Jika seeorang
mengetahui betapa besar manfaat yang didapatkan dengan membaca, mitos bahwa
membaca merupakan aktivitas yang membosankan akan hilang. Untuk itu, akan
dijelaskan mengenai kemampuan membaca pada bab berikutnya.
1.2 RUMUSAN
MASALAH
1. Apa
pengertian dan manfaat dari membaca?
2. Bagaimana
proses seseorang dapat memiliki kemampuan membaca yang baik?
1.3 TUJUAN
DAN MANFAAT
Tujuan :
1. Untuk
menegetahui pengertain dan manfaat dari membaca.
2. Untuk
mengetahui bagaimana proses membaca yang baik.
3. Untuk
menambah wawasan ilmu pengetahuan
Manfaat :
1. Dapat
mengetahui pengertian dan manfaat dari membaca.
2. Dapat
mengetahui bagaiman proses membaca yang baik.
3. Dapat
menambah wawasan ilmu pengetahuan
BAB
II. ISI
2.1 PENGERTIAN
DAN MANFAAT MEMBACA
Banyak anggapan bahwa membaca merupakan aktivitas
yang paling tidak disukai oleh beberapa orang. Seperti halnya pengertian
membaca menurut Soedarmo ( speed reading, 2007:4) membaca adalah aktivitas yang
kompleks dengan mengerahkan sejumlah besar tindakan yang terpisah-pisah. Hal
tersebut meliputi orang harus menggunakan pengertian, mengamati, memahami dan
mengingat-ingat. Seseorang tidak dapat membaca dengan hanya menggerakkan mata
atau tanpa menggunakan pikiran. Pemahaman dan kecepatan membaca menjadi sangat
tergantung pada kecakapan dalam menjalankan setiap organ tubuh yang diperlukan
untuk membaca.
Pengertian lain dari membaca adalah suatu aktivitas
yang rumit yang melibatkan banyak hal, tidak hanya melafalkan tulisan tetapi
juga melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik dan metakognitif.
Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol tulis
(huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir, membaca
mencakup aktivitas pengenalan kata pemahaman literal, interpretasi, membaca
kritis, dan membaca kreatif. Membaca sebagai proses psikolinguistik, skemata
membaca membantu membangun makna, sedangkan fonologis, semantik dan fitur
sintaksis membantunya mengomunikasikan dan menginterpretasikan pesan-pesan.
Proses metakognitif melibatkan perencanaan, pembetulan suatu strategi,
pemonitoran, dan pengevaluasian. Pembaca pada tahap metakognitif
mengidentifikasi tugas membaca untuk membentuk strategi yang sesuai, memonitor
pemahamannya, dan menilai hasilnya. Sejalan dengan pengertian di atas, terbukti
pada kehidupan saat ini, banyak orang yang tidak suka membaca dan beranggapan
bahwa membaca adalah pekerjaan yang berat, menjemukan dan menghabiskan waktu.
Pengertian membaca menurut Klein (Farida Rahim, 2005: 3)
mengemukakan bahwa definisi membaca mencakup membaca merupakan suatu
proses, membaca adalah strategis, dan membaca merupakan interaktif.
Membaca merupakan suatu proses
dimaksudkan informasi dari teks dan pengetahuan yang dimiliki oleh pembaca
mempunyai peranan yang utama dalam membentuk makna. Membaca adalah strategis
diartikan bahwa pembaca yang efektif menggunakan berbagai strategi membaca yang
sesuai dengan teks dan konteks dalam rangka mengkonstruk makna ketika membaca.
Strategi ini bervariasi sesuai dengan jenis teks dan tujuan membaca. Membaca
merupakan interaktif adalah keterlibatan pembaca dengan teks tergantung pada
konteks. Orang yang senang membaca teks yang bermanfaat akan menemui beberapa
tujuan yang ingin dicapainya. Teks yang dibaca seseorang harus mudah dipahami
(readable) sehingga terjadi interaksi antara pembaca dan teks.
Definisi
membaca dalam KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia) membaca adalah melihat serta memahami isi dari
apa yg tertulis (dengan melisankan atau hanya dalam hati), selain itu membaca
juga diartikan sebagai mengeja atau melafalkan apa yg ter-tulis, mengucapkan,
meramalkan dan menduga.
Berdasarkan
definisi diatas dapat disimpulkan bahwa membaca
merupakan proses pengolahan bacaan yang kompleks dan rumit dengan tujuan
memperoleh pemahaman secara menyeluruh tentang suatu bacaan, serta penilaian
terhadap keadaan, nilai, dan dampak bacaan.
Banyak manfaat yang akan kita dapat dari aktifitas
membaca. salah satunya yaiut menambah wawasan ilmu pengetahuan seseorang. Menurut
tarigan (1994:9) bahwa tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta
memperoleh informasi mencakup isi, memahami makna bacaan. Selain itu, tujuan
utama dalam membaca adalah untuk :
1. Memperoleh
perincian-perincian atau fakta-fakta
2. Memperoleh
ide-ide utama
3. Mengetahui
urutan atau susunan suatu bacaan
4. Menyimpulkan
5. Mengelompokkan
6. Menilai
dan mengevaluasi
7. Membandingkan
atau mempertentangkan
Manfaat membaca dalam kehidupan sehari-hari:
1.
Membaca membangun pondasi
yang kuat untuk dapat mempelajari dan memahami berbagai disiplin ilmu sekaligus
mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
2. Senang membaca meningkatkan
kecerdasan verbal dan lingusitik karena membaca memperkaya kosa kata dan
kekuatan kata-kata.
3. Membaca mencegah rabun mata,
karena membaca melatih dan mengaktifkan otot-otot mata.
4. Membaca mencegah kepikunan
karena melibatkan tingkat konsentrasi lebih besar,mengaktifkan, dan menyegarkan
pikiran.
5.
Kegemaran membaca membantu
meningkatkan kecerdasan, serta meningkatkan daya kreativitas dan imajinasi.
6. Membaca membantu memperbaiki
rasa percaya diri, mengembangkan kemampuan memanajemen emosi, dan meningkatkan
kemampuan melakukan interaksi sosial positif di mana pun dan kapan pun.
7. Membaca membentuk karakter
dan kepribadian, sampai-sampai ada pepatah yang mengatakan, “Apa yang kita baca
sekarang, seperti itulah kita 20 tahun yang akan datang”.
8. Membaca menjadikan kita
lebih dewasa, lebih arif dan bijaksana dalam menjalani kehidupan.
2.2 KEMAMPUAN
MEMBACA YANG BAIK
Kemampuan
membaca sangat diperlukan dalam kehidupan manusia. Banyak membaca maka
kesuksesan akan mudah diraih. Banyak orang sukses dan
cerdas karena kecintaan mereka membaca buku dan belajar. Oleh sebab itu
tingkatkan intensitas membaca terutama di waktu senggang. Seseorang
dianggap mampu membaca apabila dapat melafalkan bacaan, memahami bacaan, dan
mengingat bacaan tersebut.
Seseorang
dapat membaca suatu bacaan dengan baik jika mampu mengenal kata atau kalimat
yang terdapat dalam bacaan, menghubungkan makna yang ada dalam bacaan, dan
dapat membuat pertimbangan nilai isi bacaan yang didasarakan pada
pengalamannya. Terdapat empat jenis proses membaca yang baik yaitu membaca
literla, membaca interpretasi, membaca kritis, dan membaca kreatif. Keempat
jenis membaca tersebut akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut :
1. Membaca
literal
Membaca literal adalah membaca pemahamn yang paling
dasar diantara keempat jenis membaca. Menurut Syafi’i (2001) manyatakan bahwa
membaca secara literal adalah keterampilan memahami isi bacaan sebagaimana
tertulis dalam pemahaman arti kata, kalimat, serta paragraf dalam kalimat.
Pemahaman ini hanya menuntut kemampuan ingatan yaitu ingatan mengenai apa yang
tertulis dalam suatu teks bacaan. Oleh karena itu, membaca literal merupakan
kemampuan membaca mengenal dan menangkap bahan bacaan yang tertera secara
tersurat. Artinya pembaca hanya menangkap informasi yang terletak secara
literal atau tampak jelas dalam bacaan.
Berikut ciri-ciri dari mambaca literal :
a. Merupakan
jenis kemampuan membaca
b. Keberhasilan
membaca diukur dari kemampuan yang paling rendah
c. Ketika
proses membaca berlangsung, pembaca tidak melibatkan proses membaca kritis
d. Pembaca
hanya menerima apa adanya tentang apa yang dikatakan oleh pengarang
e. Saat
berakhirnya kegiatan membaca pembaca hanya mengingat apa yang dikatakan oleh
pengarang
f. Pembaca
abersikap pasif
g. Membaca
literal hanya terbatas, pada aspek wacana tersurat, artinya berapa banyak
mengingat kembali apa yang dikatakan pengarang yaitu dengan menjawab pertanyan
mengenai apa, siapa, kapan dan dimana.
Untuk
meningkatkan kemampuan membaca , ada beberapa sub keterampilan yang perlu
dilatihkan dalam keterampilan membaca literal, yaitu:
a. Keterampilan
mengenal kata
b. Keterampilan
mengenal kalimat
c. Keterampilan
mengenal paragraf
d. Keterampilan
mengenal unsur detail
e. Keterampilan
mengenal unsur perbandingan
f. Keterampilan
mengenal unsur urutan
g. Keterampilan
mengenal unsur hubungan sebab-akibat
h. Keterampilan
menjawab pertanyaan, seperti apa, siapa, dimana, dan kapan
i.
Keterampilan menyatakan kembali unsur
perbandingan
j.
Keterampilan menyatakan kemabali unsur
urutan
k. Keterampilan
menyatakan kembali unsur sebab akibat
Kriteria
pemahaman literal menurut syafi’i adalah kriteria yang digunakan untuk dapat
memperolah pemahaman literal antara lain dengan menggunakan pertanyaan yang
berhubungan dengan ingatan, seperti : pertanyaan tentang fakat-fakta dan detail
bacaan, peristiwa dari urutan kejadian, mengenal hal-hal penting yang sering
diulang dalam bacaan, mengecek makna
yang sesuai, dan pertanyaan tentang ide pokok kalimat dan paragraf.
Pembelajaran
membaca disekolah terdiri dari emapat aspek yaitu, keterampilan membaca,
keterampilan menyimak, keterampilan menulis dan keterampilan berbicara. Tujuan
keterampilan membaca menurut syafi’i adalah agar siswa mampu memahami pesan
yang disampaikan melalui medium bahasa tulis dengan cermat dan tepat. Kecepatan
dan ketepatan dalam memahami pesan komunikasi itu sangat penting dalam membaca.
Sasaran
dari tujuan membaca tersebut dalam rangka melatih siswa mengasai keterampilan
khususnya membaca, seperti mengenal dan menguasai sistem tulisan, mengenal dan
menggunakan kata sesuai dengan artinya, memahami arti secara eksplisit dalam
bacaan / pemahamn secara literal, memahami berbagai hubungan dalam berbagai
macam kalimat, memahami ide pokok informasi yang penting, dan menjelaskan ide
pokok dan ide penjelas.
Selanjutnya
untuk mendorong pemahamn terhadap aktivitas membaca siswa guru dapat memberi
prioritas mengenai teks yang akan dibaca seperti mengaitkan pengetahuan yang
telah dimiliki dan dihubungkan dengan teks atau membantu siswa menambah
pengetahuan dengan latar yang sama dengan teks yang dibaca. Dalam pembelajarannya
guru dapat menggabungkan aktivitas-aktivitas prabaca, saat baca, dan pasca baca
ke dalam pembelajaran membaca.
Berikut
merupakan contoh kegiatan membaca itu dapat ditampilkan dalam kegiatan berikut
ini. Coba anda baca tulisan dibawah ini.
Bu, sudah pukul 07.00!
Kita
semua yakin dan paham benar arti atau makna tulisan tersebut. Namun apakah
maksud dari tuturan tersebut? Coba anda pikirkan, bayangkan konteks (tempat, partisipannya
dan gaya pengungkapannya). Yakinkah maksudnya? Bila konteksnya memungkinkan,
maksud tuturan tersebut bisa saja :
a. “Bu,
cepat-cepat nanti terlambat”.
b. “Bu,
saya diantar”.
c. “Bu
sarapannya segera disiapkan”.
d. “Bu,
saya tidak sempat makan pagi”.
e. “Bu,
cepat bangun”.
f. “Bu
kita cepat pulang, kasian anak-anak”.
2. Membaca
interpretasi
Interpretasi adalah untuk mengetahui isi bacaan
tidak secara langsung dinyatakan dalam teks bacaan. Interpretasi meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut : menarik kesimpulan, membuat generalisasi, memahami
hubungan sebab akibat, membuat perbandingan-perbandingan, dan menemukan hubungan-hubungan
baru antara fakta-fakta dalam bacaan.
Untuk mencapai sasaran membaca dalam hati, anak-anak
sekolah hendaknya memperhatiakn hal-hal berikut :
a. Bacaan
dilaksanakan tanpa adanya suara, tanpa adanya gerakan-gerakan bibir, yaitu
komat-kamit seperti berdo’a dan tanpa
berbisik. Perilaku tersebut akan sangat mengganggu perolehan maksud bacaan.
b. Bacaan
dilaksanakan tanpa adanya gerakan-gerakan kepala, misalnya mengangguk-angguk
karena puas atau setuju dengan isi bacaan, gerakan kepala geleng-geleng karena
kurang setuju dengan isi bacaan atau mengaguminya. Disamping gerakan kepala,
gerakan jari mengikuti tulisan juga akan memperkecil perolehan inti bacaan.
c. Jangan
memikirkan isi bacaan, seandainya isi tersebut tidak berkenan di hati. Apabila
hal itu terjadi, akan secara otomatis kegiatan membaca akan terganggu, justru
akan terhenti.
d. Pembaca
memahami isi bacaan di baca dalam hati
e. Pembaca
sebaiknya berkonsentrasi baik kondisi fisik maupun mentalnya.
f. Pembaca
dapat mengungkapkan kembali sisi bacaan baik lisan maupun tulisan.
3. Membaca
kritis
Membaca kritis adalam membaca dalam bentuk
memberikan reaksi terhadapa bacaan secara personal., berupa pertimbangan-pertimbangan
terhadap kualitas bacaan, ketepatan dan ketelitian bacaan, dan logika yang
dikatakan oleh penulis. Dalam hal ini pembaca tidak saja menginterpretasikan
maksud penulis melainkan juga menyampaikan penilaian terhadap apa yang ditulis
oleh penulis. Pemahamn kritis ditandai
oleh kemampuan mengolah bahan bacaan secara kritis untuk menemukan keseluruhan
makna bacaan, baik makna tersirat maupun makna tersurat, melalui tahap
mengenal, memahami, menganalisis, mensintesis dan menilai. Mengolah secara kritis
artinya dalam proses membaca seseorang tidak hanya menagkap makna yang tersurat
tetapi menemukan makna antar baris dan makna dibalik garis.
Ciri ciri dari pembaca kritis yaitu :
a. Dalam
kegiatan membaca sepenuhnya melibatkan kemampuan berfikir kritis
b. Tidak
bagitu saja menerima apa yang dikatakn pengarang
c. Membaca
kritis adalah usaha mencari kebenaran yang hakiki
d. Membaca
kritis selalu terlibat dalam permasalah mengenai gagasan
e. Membaca
kritis adalah mengolah bahan bacaan bukan mengingat dan menghafal
f. Hasil
membaca untuk dingat dan diterapkan bukan dilupakan
Banyak
hal yang termasuk dalam membaca kritis. Keterampilan-keterampilan ini berkaitan
dengan usaha yang berkaitan dengan cara menemukan makna yang tesirat dalam
suatu bacaan. Beikut merupakan jenis dari membaca kritis :
a. Keterampilan
menilai suatu keutuhan gagasan
b. Keterampilan
menemukan unsur propaganda
c. Keterampilan
mengikuti petunjuk
d. Keterampilan
membedakan realitas dan fantasi
e. Keteramapilan
membedakan opini dan fakta
f. Keterampilan
memprediksi atau menduga dampak
g. Keterampilan
menemukan tujuan pengarang
h. Keterampilan
,membuat kesimpulan
i.
Keterampilan menemukan suasana
j. Keterampilan menemukan unsur urutan,
unsur perbandingan dan unsur sebab akibat yang terkait
k. Keterampilan
menemukan ide pokok yang tersurat
l.
Keterampilan menemukan keterampilan
faktual
m. Keterampilan
menilai kelengkapan suatu gagasan
n. Keterampilan
menilai kesesuaian antar gagasan
o. Keterampilan
keruntutan antar gagasan
p. Keterampilan
kesesuaian antara judul dan isi bacaan
q. Keterampialn
membauat kernagkan bahan bacaan
r.
Keterampilan menemukan cara karya sastra
4. Membaca
kreatif
Tingkatan tertinggi dari kemampuan membaca seseorang
adalah kemamuan memabaca kreatif. Artinya, seorang pembaca yang baik, dalam
penerapannya pembaca tidak hanya menangkap makna yang tersurat dan makna
dibalik garis, tetapi juga mampu menerapkan hasil membacanya untuk kepentingan
sehari-hari. Oleh karena itu, membaca kreatif adalah membaca yang mencoba
mengintrepetasikan isi bacaan dan memberi raksi penilaian terhadap isi bacaan.
Selanjutnya pembaca mengembangkan
pemikiran-pemikiran dan mengemabangkan wawasan baru serta pendekatan baru.
Pembaca memanfaatkan hasil membacanya untuk mengembangkan kemampuan intelektual
dan emosinya. Isi informasi dalam bacaan digunakan untuk memperkaya
pengetahuan, pengalaman, dan meningkatkan daya nalar.
Ciri-ciri dari membaca kreatif adalah sebagi berikut
:
a. Kegiatan
membaca tidak terhenti sampai menutup buku
b. Mampu
menerapkan hasilnya untuk kepentingan sehari-hari
c. Munculnya
perubahan sikap dan perilaku setelah proses membaca selesai
d. Hasil
membaca berlaku sepanjang masa
e. Mampu
menilai secara kritis dan kreatif bahan bacaan serta memberikan umpan balik
berupa kritikan balikan, penilaian langsung atau mengubahnya menjadi bentuk
lain
Keteampilan-keterampilan
yang dilatihkan dalam keterampilan membaca kreatif adalah :
a. Ketrampilan
mengikuti penunjuk dalam bacaan kemudian menerapkannya
b. Keterampilan
membuat resensi buku
c. Keterampilan
memecahkan masalah sehari-hari melalui teori di dalam buku
d. Keterampilan
mengubah buku cerita menjadi sebuah drama
atau sandiwara
e. Keterampilan
mengubah puisi menjadi prosa
f. Keterampilan
mementaskan naskah dram yang telah di baca
g. Keterampilan
membuat kritik balikan dalam bentuk essay artikel populer
Daftar pustaka
Satrijono, H. 2008. Keterampilan Membaca. Jember : UPT Pnerbitan Universitas Jember
Tidak ada komentar:
Posting Komentar