Senin, 05 Januari 2015

Lingkungan Dan Pembangunan




BAB I
PENDAHULUAN
1.1  LATAR BELAKANG
Lingkungan adalah tempat manusia menjalani kehidupannya. Banyak hal yang diperoleh dari lingkungan. Sehingga dapat dikatakan manusia tidak bisa hidup tanpa sebuah lingkungan. Lingkungan dapat diartikan sebagai tempat dimana manusia hidup dengan damai dan sejahtera. Setiap lingkungan memiliki karakteristik yang berbeda. Lingkungan satu tidak akan sama dengan lingkungan nyang lain.
Lingkungan tidak lepas dari sebuha pembangunan. Pada saat ini, pembangunan sangat berkembang dengan begitu cepat. di perkotaan semakin banyak perkontoran, pabrik, rumah, hotel, dan jugakawasan perindustrian. Pedesaan juga tidak mau kalah dengan pembangun vila, hotel, perkebunan, bahkan rumah bertingkat sudah masuk kawasan pedesaan.
Berdasarkan pengantar yang dijelaskan di atas, pasti akan ada dampak baik ban burukya. Dengan mengetahui hal itu, dapat dicari bagaimana pencegahannya dan cara mengatasinya. Pada bab pembahasan akan  dijelaskan secara detail mengenai lingkungan dan pembangunan.
   
1.2  RUMUSAN MASALAH
1.      Mengapa lingkungan penting bagi kehidupan?
2.      Apa hubungan antara lingkungan dengan pembangunan?
3.      Bagaimana cara melanjutkan pembangunan tanpa merusak lingkungan?

1.3  MANFAAT DAN TUJUAN
Manfaat :
1.      Dapat megetahui pentingnya lingkungan bagi kehidupan.
2.      Dapat mengetahui hubungan antara lingkungan dan pembangunan.
3.      Dapat mengetahi cara pembangunan yang berkelanjutan tanpa merusak lingkungan.
Tujuan :
1.      Untuk mengetahui pentingnya lingkunagan
2.      Untuk mengetahui hubungan antara lingkungan dan pembangunan
3.      Untuk mengetahui cara pembangunan yang berkelanjutan


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian lingkungan Hidup
      Lingkungan hidup merupakan ruang dengan segala isinya yang mempengaruhi kehidupan dan kesejahteraan manusia. Manusia secara langsung mampu mengubah lingkungan hidup sesuai keinginan mereka dengan akal yang dimiliki. Namun lingkungan juga dapat berpengaruh langsung bagi manusia yang bersangkutan.
Manusia hidup di bumi tidak sendirian, melainkan bersama makhluk hidup lain yaitu hewan dan tumbuhan dimana antara manusia dan makhluk hidup lain memiliki kaitan yang erat. Hidup manusia terkait erat dengan mereka. Selain makhluk hidup, di sekeliling kita juga terdapat benda mati, seperti tanah, air, udara, dan sebagainya yang menjadi tumpuan hidup kita semua. Lingkungan hidup adalah kesuluruhan unsure atau komponen yang berada di sekitar individu yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan individu yang bersangkutan.
Lingkungan hidup merupakan satu kesatuan yang membentuk suatu wilayah (ekosistem), didalamnya meliputi lingkungan alam hayati, non hayati dan buatan serta social. Lingkungan hidup dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu :
a.       Lingkungan hidup alamiah (semua benda, keadaan, makhluk hidup dan komponen-komponen abiotik lainnya, dimana kondisinya masih serba alamiah dan tanpa atau sedikit campur tangan manusia. Contoh : hutan primer, daerah aliran sungai (DAS), hutan mangrove.
b.      Lingkungan hidup buatan (lingkungan hidup alami  yang sudah didominasi kehadiran manusia). Jumlah penduduk yang makin meningkat memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah. Lingkungan hidup binaan ini selalu ditandai oleh timbulnya limbah yang membawa dampak bagi kehidupan manusia.
Lingkungan tersusun dari beberapa unsur. Berikut merupakan unsur dari lingkungan :
1.      Unsur Abiotik (fisik)
Unsur yang terdapat dalam lingkungan fisik antara lain tanah, air, udara, Klembapan, sinar matahri, dan senyawa kimia. Dan berfungsi sebagai media berlangsungnya kehidupan.
2.      Unsur Bioik (Hayati)
Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri dari semua makhluk hidup yang ada dibumi.
3.      Unsur Budaya
Merupakan abstraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan, dan konsep dalam memahami dan menginterpretasikan lingkungan.

B.     Bentuk kerusakan lingkungan
1.      Kerusakan akibat proses alam
Bumi tidak statis, selalu berubah dan sampai saat ini perubahan itu masih terus berlangsung. Misalnya, benua yang bergerak, gunung meletus, gempa bumi, angin topan, terjadi penyimpangan musim antara musim hujan dengan kemarau. Kejadian itu diluar pengaruh kegiatan manusia dan manusia pun tidak mampu mencegahnya.
2.      Kerusakan lingkungan akibat aktivitas manusia
Masalah lingungan saat ini telah menjadi masalah global yang dirasakan bukan hanya oleh Negara bersangkutan tetapi oleh Negara lain, seperti kebakaran hutan di Indonesia asapnya sampai kenegara tetangga seperti Malaysia, singapura, dan Brunai Darussalam. Beberapa kerusakan akibat ulah manusia antara lain ; kebakaran hutan, pencemaran air, pencemaran udara, pencemaran tanah serta kerusakan hutan.

Ada beberapa faktor penyebab kerusakan lingkungan, antara lain :
a.       Pertambahan penduduk yang pesat, sehingga telah menyebabkan     tekanan yang sangat berat terhadap pemanfaatan keanekaragaman hayati. Misalnya, timbulnya eksploitasi terhadap sumberdaya alam hayati yang berlebihan,
b.      Perkembangan teknologi yang pesat, sehingga kemampuan orang untuk mengeksploitasi
keanekaragaman hayati secara berlebihan semakin mudah dilakukan,
c.       Semakin meningkatnya penduduk lokal terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, sehingga menyebabkan eksploitasi keanekaragaman hayati secara berlebihan,
d.      Kebijakan dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat kapitalis dan tidak tepat guna, dan
e.       Berubahnya sistem nilai budaya masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman hayati sekitarnya. Misalnya, punahnya sifat-sifat kearifan penduduk local terhadap lingkungan hidup sekitarnya. Oleh karena itu,
pengelolaan keanekaragaman hayati yang holistik, berkelanjutan dan berkeadilan sosial bagi segenap warga masyarakat, sungguh diperlukan untuk mempertahankan kelestarian keanekaragaman hayati.

C.     Manfaat Lingkungan hidup Bagi Kehidupan
Beberapa manfaat lingkungan bagi manusia antara lain :
1)      Tempat berpijak dan beraktifitas
2)      Tanah digunakan sebagai lahan pertanian
3)      Komponen hewan sebagai sumber makanan bagi manusia
4)      Jasad renik berperan penting dalam penguraian sisa jasad hidup yang telah mata
5)      Air merupakan kebutuhan penting bagi manusia.

D.    Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup
           Usaha-usaha pelestarian lingkungan hidup merupakan tanggung jawab kita sebagai manusia. Dalam hal ini, usaha pelestarian lingkungan hidup tidak hanya merupakan tanggung jawab pemerintah saja, melainkan tanggung jawab bersama antara pemerintah dengan masyarakat. Pada pelaksanaannya, pemerintah telah mengeluarkan beberapa kebijakan yang dapat digunakan sebagai payung hukum bagi aparat pemerintah dan masyarakat dalam bertindak untuk melestarikan lingkungan hidup.
             
1.      Upaya yang Dilakukan Pemerintah
Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a.       Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah.
b.     Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c.   Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan).
d.    Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya: 1) Menanggulangi kasus pencemaran, 2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3), 3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e.       Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.

2.      Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan masing-masing. Beberapa upaya yang dapat dilakuklan masyarakat berkaitan dengan pelestarian lingkungan hidup antara lain:
a.      Pelestarian Tanah (tanah datar, lahan miring/perbukitan) : Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan dengan masalah tanah. Banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah menjadi padang tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakkan kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu dibangun terasering atau sengkedan, sehingga mampu menghambat laju aliran air hujan.
b.      Pelestarian Udara : Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernapas memerlukan udara. Kalian mengetahui bahwa dalam udara terkandung beranekaragam gas, salah satunya oksigen. Udara yang kotor karena debu atau pun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang. Keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu diupayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain:
ü  Menggalakkan penanaman pohon atau pun tanaman hias di sekitar kita.
ü  Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik pembakaran hutan maupun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara di perkotaan dan kawasan industri.
ü  Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak lapisan ozon di atmosfer.
c.       Pelestarian Hutan : Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa diimbangi dengan penanaman kembali, menyebabkan kawasan hutan menjadi rusak. Pembalakan liar yang dilakukan manusia merupakan salah satu penyebab utama terjadinya kerusakan hutan. Padahal hutan merupakan penopang kelestarian kehidupan di bumi, sebab hutan bukan hanya menyediakan bahan pangan maupun bahan produksi, melainkan juga penghasil oksigen, penahan lapisan tanah, dan menyimpan cadangan air.
Selain hal di atas,  Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan hutan:
1)      Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul.
2)      Melarang pembabatan hutan secara sewenang-wenang.
3)      Menerapkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon.
4)      Menerapkan sistem tebang–tanam dalam kegiatan penebangan hutan.
5)      Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai pengelolaan hutan.
d.      Pelestarian Laut dan Pantai : Seperti halnya hutan, laut juga sebagai sumber daya alam potensial. Kerusakan biota laut dan pantai banyak disebabkan karena ulah manusia. Pengambilan pasir pantai, karang di laut, pengrusakan hutan bakau, merupakan kegatan-kegiatan manusia yang mengancam kelestarian laut dan pantai. Terjadinya abrasi yang mengancam kelestarian pantai disebabkan telah hilangnya hutan bakau di sekitar pantai yang merupakan pelindung alami terhadap gempuran ombak. Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara:
a.       Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau di areal sekitar pantai.
b.      Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut.
c.   Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan.
d.   Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
    e. Pelestarian Flora dan Fauna : Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup manusia. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di antaranya adalah:
a.       Mendirikan cagar alam dan suaka margasatwa.
b.      Melarang kegiatan perburuan liar.
c.       Menggalakan kegiatan penghijauan.
E.     Pengertian Umum Pembangunan Berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan (sustainable development) adalah pembangunan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan saat ini tanpa perlu merusak atau menurunkan kemampuan generasi yang akan datang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Pada dasarnya konsep ini merupakan strategi pembangunan yang memberikan batasan pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah dan sumberdaya yang ada didalamnya. Ambang batas ini tidak absolut (mutlak) tetapi merupakan batas yang luwes (flexible) yang bergantung pada teknologi dan sosial ekonomi tentang pemanfaatan sumberdaya alam, serta kemampuan biosfer dalam menerima akibat yang ditimbulkan dari kegiatan manusia.
Dengan kata lain, pembangunan berkelanjutan adalah semacam strategi dalam pemanfaatan ekosistem alamiah dengan cara tertentu sehingga kapasitas fungsionalnya tidak rusak untuk memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia.
Hal ini bukan saja untuk kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, tetapi juga untuk kesejahteraan masyarakat generasi mendatang. Dengan demikian diharapkan bahwa kita tidak saja mampu melaksanakan pengelolaan pembangunan yang ditugaskan (to do the thing right), tetapi juga dituntut untuk mampu mengelolanya dengan suatu lingkup yang lebih menyeluruh (to do the right thing)
F.      Hakikat dan Ciri-Ciri Pembangunan Berkelanjutan
Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan hidup perlu memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara cermat dan bijaksana.
a.  Sumber daya alam yang mencakup air, tanah, udara, hutan, kandungan mineral, dan keanekaragaman hayat
b. Sumber daya manusia yang mencakup jumlah penduduk, pendidikan, kesehatan, keterampilan, dan kebudayaan.
c.   Ilmu pengetahuan dan teknologi yang mencakup transportasi, informasi, komunikasi, dan hasil-hasil ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) lainnya.
Sumber-sumber daya tersebut sifatnya terbatas, sehingga dalam penggunaannya harus cermat dan bijaksana. Ketidakcermatan dan kekurangbijaksanaan dalam penggunaan sumber daya dapat menimbulkan beragam masalah, seperti polusi lingkungan, kerusakan sumber daya alam, dan timbulnya masalah permukiman.
Pembangunan berwawasan lingkungan yang dikenal dengan pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana, efisiensi, dan memerhatikan pemanfaatannya, baik untuk masa kini maupun yang akan datang.
Pembangunan berwawasan lingkungan yang memerhatikan keberlanjutan lingkungan hidup memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a.   Menjamin Pemerataan dan Keadilan. Strategi pembangunan yang berwawasan lingkungan dilandasi oleh pemerataan distribusi lahan dan faktor produksi, pemerataan kesempatan bagi perempuan, dan pemerataan ekonomi untuk peningkatan kesejahteraan.
b.    Menghargai Keanekaragaman Hayati Keanekaragalan hayati merupakan dasar bagi tatanan lingkungan. Pemeliharaan keanekaragaman hayati memiliki kepastian bahwa sumber daya alam selalu tersedia secara berlanjut untuk masa kini dan masa yang akan datang.
c.  Menggunakan Pendekatan Integratif Dengan menggunakan pendekatan integratif, maka keterkaitan yang kompleks antara manusia dengan lingkungan dapat dimungkinkan untuk masa kini dan masa yang akan datang.
d.  Menggunakan Pandangan Jangka Panjang Pandangan jangka panjang dilakukan untuk merencanakan pengelolaan pemanfaatan sumber daya yang mendukung pembangunan agar secara berlanjut dapat digunakan dan dimanfaatkan.
G.    Pembangunan Yang Dilakukan Di Indonesia
Perjalanan kemerdekaan Indonesia selama ini selalu penuh dengan pembangunan yang mengiringinya. Sampai saat inipun pembangunan pasti terus dilakukan sebagai bentuk pengaruh perkembangan zaman yang ada. Pembangunan di Indonesia yang diawali pada masa Orde Lama terus berlanjut walaupun dengan berbedanya masa kekuasaan selanjutnya yaitu Orde Lama yang dilanjutkan dengan masa Reformasi.
Pada masa Orde Lama pembangunan memang baru dimulai. Penataan akan sistem pembangunan pun mulai sedikit demi sedikit diarahkan. Namun, keadaan politik mulai terguncang dan stabilitas negara terganggu akibat masalah yang ada. Pemerintahan pun beralih pada penguasaan Orde Baru. Sistem pemerintahan pun mulai diarahkan dengan mencanangkan program pembangunan. Pembangunan yang awalnya memang berjalan baik dan dirasakan berdampak positif, akhirnya menjadi ladang untuk melakukan praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Penjalaran selanjutnya berakibat pada utang luar negeri yang dilakukan kolega-kolega dalam praktek KKN dan juga pihak swasta yang tidak bertanggung jawab. Akhirnya,  utang tersebut beralih pada rakyat Indonesia. Keadaan ini diperparah dengan peran media massa dan juga pengawasan ketat dalam hal politik sehingga banyak batasan-batasan dalam pengetahuan tentang keadaan pemerintahan, sampai akhirnya dimulailah gerakan reformasi menuntut perubahan yang lebih baik.
Era reformasi pun sampai kini sedang berlangsung. Perubahan akan sistem pembangunan dilakukan untuk memperbaiki ketimpangan dalam pemerintahan yang lama. Program-program baru pun mulai bergulir dan memberikan pengaruh yang berbeda dengan bentuk pemerintahan yang lebih demokratis.
Pembangunan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas hidup secara bertahap dengan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara bijaksana.
Ciri-ciri Pembangunan berwawasan lingkungan:
a)      Menjamin pemerataan dan keadilan
b)      Menghargai keanekaragaman hayati
c)      Menggunakana pendekatan integritif
d)     Menggunakan jangka panjang
Hakikat atau pokok-pokok arahan kebijaksanaan di bidang sumber alam dan lingkungan hidup dalam pembangunan berwawasan lingkungan sebagai berikut :
a.       Investarisasi SDA
b.      Pemanfaatan teknologi yang memadai
c.       Menilai dampak terhadap lingkungan
d.      Rehabilitasi SDA
e.       Pendayagunaan wilayah dengan tidak merusak lingkungan hidup.
     Berikut ini upaya pemerintah meratakan pembangunan :
1)      Stabilitas Nasional
2)      Pertumbuhan di bidang ekonomi
3)      Pemerataan pendapatan
4)      Pembangunan pertanian sebagai landasan pembangunan Nasional

H.    Masalah Pembangunan Berkelanjutan
1.      Masalah Kemiskinan
Kemiskinan merupakan salah satu contoh ketidakadilan yang dialami suatu kelompok (masyarakat pra sejahtera), dan terdapat di mana-mana, baik di Negara maju maupun di Negara-negara yang sedang berkembang. Ketidak adilan  itu terlihat dari tidak terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan mereka untuk bertahan hidup dalam kesehatan yang baik, sulitnya mendapat akses ke pelayanan publik (sanitasi sehat, air bersih, pengelolaan sampah ) rumah sehat, RTH, pelayanan pendidikan dan sebagainya. Ketidakadilan juga terlihat dari tidak adanya akses kepemilikan hak atas  tanah yang mereka huni. Sebagai akibat itu semua, sulit bagi mereka untuk mendapat akses ke pekerjaan yang baik dan stabil. Ketidakadilan itu menyebabkan masyarakat miskin tetap miskin dan mengancam proses pembangunan yang berkelanjutan. Kerusakan lingkungan, kondisi permukiman buruk atau kumuh dalam suatu kawasan memperlihatkan bahwa kawasan tersebut sedang dalam proses tidak berkelanjutan.
Krisis ekonomi yang menyebabkan naiknya harga kebutuhan bahan pokok telah menimbulkan berbagai kerusuhan. Kerusuhan ini bahkan telah menembus sampai kawasan pedesaan atau kawasan pinggiran kota. Hal ini disebabkan desa telah kehilangan daya tahan menghadapi krisis. Kultur agraris yang menjadi basis pertahanan ekonomi desa telah hilang maupun ditinggalkan, diganti dengan pola modern yang tergantung pada industri. Dementara industry yang diharapkan mampu menopang sektor pertanian, kondisinya sangat rentang dan keropos, karena ketergantungannya pada bahan baku impor.
Kebijakan tegas untuk meninggalkan kultur agraris, karena ada pandangan bahwa pola pertanian yang ada selama ini tidak memberikan nilai tambah, sangatlah naif. Nilai tambah yang dimaksud dalam konteks tersebut adalah yang bisa memberikan konstribusi devisa, bukan dalam pengertian mampu memberikan daya hidup pada komunitas desa. Bahkan kecenderungannya adalah mengubah kawasan pedesaan yang mampu mandiri berbasis pertanian keanekaragaman hayati, sebagai ajang konversi, menjadi kawasan industri dan kawasan permukiman perkotaan.

2.      Masalah Kualitas Lingkungan Hidup
Pembangunan pada hakikatnya adalah perubahan lingkungan, yaitu mengurangi resiko lingkungan atau dan memperbesar manfaat lingkungan. Sejak berabad tahun yang lalu nenek moyang kita telah merubah hutan menjadi daerah pemukiman dan pertanian. Perubahan hutan menjadi sawah merupakan usaha untuk memanfaatkan lahan untuk produksi  bahan makanan dibawah kondisi curah hujan yang tinggi dan juga untuk mengurangi resiko erosi di daerah pegunungan. Hingga sekarang pencetakan sawah masih berjalan terus. Dengan perubahan hutan atau tata guna lahan lain menjadi sawah berubahlah pula keseimbangan lingkungan.
Jadi jelaslah keserasian bukanlah suatu hal yang kekal, melainkan berubah-ubah menurut umur orang atau golongan, tempat dan waktu. Karena itu melestarikan keserasian bertentangan dengan hakekat hidup yang menginginkan perubahan. Melestarikan keserasian akan berarti meniadakan kebutuhan dasar untuk dapat memilih. Karena itu akan berarti menurunkan mutu lingkungan dan dengan itu mutu hidup.

3.      Masalah Keamanan dan Ketertiban
Beberapa teror bom yang terjadi di beberapa kota di Indonesia akhir-akhir ini, sperti di Bali, Jakarta dan lain-lain telah menimbulkan keresahan bagi masyarakat dan mengganggu jalannya perekonomian. Selain itu, beberapa kota di Indonesia juga mengalami penurunan kualitas kehidupan dengan banyaknya terjadi kerusuhan yang disebabkan oleh konflik antar kelompok masyarakat, seperti di Poso, Palu, Ambon, Banda Aceh dan sebagainya.
Permasalahan ini diperberat dengan masalah ketertiban Karena tidak disiplinnya masyarakat. Hal ini tercermin dengan jelas antara lain dalam disiplain berlalu lintas. Saat ini juga semakin sering terjadi demonstrasi yang dilakukan oleh masyarakat terhadap kebijakan-kebijakan pembangunan yang dijalankan oleh pemerintah, terutama di kota-kota besar. Hal ini dapat terjadi karena berbagai hal seperti tidak adanya sosialisasi dari pemerintah, kurangnya pelibatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, kurangnya pemamhaman akan hak-hak dan tanggung jawab masyarakta dalam pembangunan dan lain sebagainaya


 

BAB III
PENUTUP


A.    Kesimpulan

Berdasarkan penyebabnya ada 2 jenis kerusakan alam yaitu kerusakan akibat proses alam dan akibat aktivitas manusia. Kerusakan karena proses alam yaitu gempa bumi, banjir, tanah longsor, badai, kemarau panjang, Sedangkan kerusakan akibat aktivitas manusia yaitu pencemaran lingkungan dan degradasi lahan. Beberapa factor penybab kerusakan lingkungan antara lain pertambahan penduduk yang pesat, perkembangan teknologi yang pesat, makin meningkatnya penduduk lokal terlibat dalam ekonomi pasar kapitalis, kebijakan dan pengelolaan keanekaragaman hayati yang sangat sentralistik dan bersifat kapitalis, berubahnya sistem nilai budaya masyarakat dalam memperlakukan keanekaragaman hayati sekitarnya.

B.     Saran

Makhluk hidup harus dapat melerasikan lingkungan hidup agar lingkungan hidup tetap lestari dan terjaga. Sehingga organisme di muka bumi dapat hidup dengan baik begitu pula dengan manusia. Agar tidak timbul kerusakan lingkungan maka perlu mengetahui faktor penyebabnya sehingga dapt melakukan pencegahanya dengan baik dan bijaksana.







Daftar Pustaka

Indra Maulana. 2011. Buku Kerja Siswa. Surakarta. Suara Media Sejahtera

Wardiyatmoko. 2006. Geografi Untuk SMA Kelas XI. Jakarta. Erlangga



Tidak ada komentar:

Posting Komentar